Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Berita Pantura · 4 Agu 2020 12:47 WIB

Pasca PLN Tebang Pohon, Warga Keluhkan Terik Matahari


					Pasca PLN Tebang Pohon, Warga Keluhkan Terik Matahari Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Sepekan setelah PLN menggunduli dan menebangi ratusan pohon peneduh di sejumlah jalan protokol di Kota Probolinggo, keluhan warga masih terdengar. Soalnya, para pengguna jalan merasakan teriknya matahari di siang hari.

Gundulnya pepohonan itu terutama terlihat di Jalan HOS Tjokroaminoto. Akibatnya, terik matahari lebih terasa khususnya bagi pejalan kaki atau para abang becak yang sedang beristirahat sambil menunggu penumpang.

Salah seorang abang becak,Narto (58) merasakan gerah berlebihan semenjak pepohonan di pinggir Jalan Tjokroaminoto dipangkas dan ditebang. Ia mengaku, tidak bisa lagi berteduh di bawah pohon di siang hari.

“Setelah dipangkas seminggu lalu, di siang hari panas sekali, apalagi di depan toko yang tidak ada atap depan,” ujarnya, Selasa (4/8/2020).

Menurutnya pohon yang rindang sangat nyaman bagi dirinya yang menunggu penumpang dan para pejalan kaki di trotoar. Bahkan pengendara motor pun merasakan sengatan terik matahari di siang hari.

“Kalau daunnya rindang kan lebih bagus lagi, teduh. Tidak tahu butuh berapa bulan lagi, tumbuhan yang dipangkas ini kembali rimbun,” kata Narto.

Hal senada diungkapkan Edy (35), pengguna jalan lainnya. “Mengapa pihak yang punya wewenang kok menebangi pohon peneduh jalan? Akibatnya sekarang sangat panas di siang hari,” katanya.

Belum lagi tiupan Angin Gending membuat jalanan yang panas bercampur debu beterbangan. “Pengguna jalan yang melintasi jalan-jalan protokol di Kota Probolinggo tidak nyaman lagi,” kata Edy.

Seperti diketahui, sepekan lalu, pihak PLN Cabang Probolinggo merompes ranting dan dahan, bahkan menebang ratusan pohon di sejumlah jalan protokol seperti di Jalan HOS Tjokroaminoto, Jalan Mastrip, jalur selatan Wonoasih, hingga Jalan Brantas.

Pihak PLN beralasan, pemotongan dan penebangan sekitar 500 pohon itu karena dinilai mengganggu jaringan listrik 20 KV. Kepala PLN Cabang Probolinggo, Ghery Gerhadi mengatakan, terkait pemotongan dan penebangan pohon, pihaknya telah meminta izin kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolingo dan Balai Besar Jalan Nasional VIII Surabaya.

“PLN melakukan pemangkasan pohon yang berdekatan dengan jaringan listrik, karena sangat berbahaya dan mengganggu jaringan terutama saat musim angin seperti sekarang,” kata Ghery beberapa waktu lalu. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura