Menu

Mode Gelap
Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

Hukum & Kriminal · 6 Agu 2020 10:24 WIB

Curhat Surati Pasca Digugat Anak Sendiri; Saya Seperti Mengandung Batu


					Curhat Surati Pasca Digugat Anak Sendiri; Saya Seperti Mengandung Batu Perbesar

TIRIS-PANTURA7.com, Surati (66) warga Dusun Tancak, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, tidak bisa mencerna jalan pikirian anaknya Naise (44). Ia masih tidak habis pikir Naise tega menguair bahkan menggugatnya ke Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan.

Ditemui di rumah anyaman bambu berukuran 4×5 meter persegi miliknya pada Kamis (6/8/2020), Surati didampingi oleh Asim, suaminya bercerita pemicu utama kisruh yang melibatkan ia dan sang buah hati.

Menurutnya, ia dan Asim menempati rumah itu sekitar 15 bulan yang lalu. Sebelumnya, Surati tinggal serumah dengan Naise sebelum ia diusir oleh anak kedua dari mendiang suaminya, Subyo.

“Sudah pernah disuruh minggat, karena sebelumnya saya tinggal sama dia (Naise, red). Setelah diusir sebanyak empat kali, karena merasa malu akhirnya saya minggat ke rumah anak saya (Manis, red),” kata perempuan dengan 5 orang anak ini.

Tak hanya disuruh minggat, lanjut Surati, dirinya pernah dilaporkan ke Polres Probolinggo sebanyak dua kali dengan kasus pengrusakan dan pencurian pohon sengon di tanah pekarangannya sendiri oleh Naise. Padahal, kata dia, sengon tersebut ia sendiri yang menanam.

“Saya sendiri yang menanam, saya dilaporkan karena menjual 18 batang sengon dan laku Rp1,8 juta. Itu saya jual untuk beli beras saja. Sekarang saya malah digugat ke pengadilan diminta untuk pergi dari lahan pekarangan ini,” ungkap Surati lirih.

Saat digugat oleh Naise ke pengadilan, Surati mengaku berat hati dan tidak menyangka anak yang dikandung selama 9 bulan, tega mencampakkannya. Ia merasa perjuangannya dalam mengandung, melahirkan dan membesarkan Naise, tidak berguna sama sekali.

“Setelah digugat oleh anak sendiri, saya merasa seperti mengandung batu, menggendong batu, tidak ada gunanya saya mengandung 9 bulan. Apalagi saya di pengadilan diminta untuk pergi dari rumah. Saya sudah tidak punya tempat lagi, hanya ini satu-satunya,” tutur Surati dengan mata berkaca-kaca.

Saat ini, Surati mengaku tidak bisa berbuat banyak, selain hanya bisa meratapi nasib yang di alami. “Tidak tahu lagi nak harus berbuat apa, hanya bisa pasrah saja, saya orang awam,” curhatnya .

Diketahui, Surati bersama Manis, Sinal dan Satima digugat oleh Naise ke Pengadilan Negeri (PN) Kraksaan perihal tanah hibah. Dalam tuntutannya, keempatnya diminta agar angkat kaki dari rumah yang berdiri diatas lahan seluas 1.874 meter persegi dari total luas tanah 3.3.874 meter persegi. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga

6 April 2025 - 20:22 WIB

Janda Muda di Probolinggo Ditemukan Bersimbah Darah Ditengah Jalan, Diduga Korban Pembunuhan

4 April 2025 - 13:57 WIB

Viral Petasan di Pasuruan, Polisi Amankan 4 Terduga Pelaku

3 April 2025 - 16:34 WIB

Lama Terbengkalai, Fasilitas Gedung Kampus Unej Jember Hilang Dicuri

3 April 2025 - 12:53 WIB

Edi Buron Ganja Diduga Masih Berkeliaran di Lumajang

2 April 2025 - 15:41 WIB

Polres Pasuruan Kota Gerebek Penjual Miras di Panggungrejo

30 Maret 2025 - 19:43 WIB

Razia Malam di Kota Pasuruan, Puluhan Kendaraan Disita, Empat Remaja Positif Narkoba

30 Maret 2025 - 19:29 WIB

Terdakwa Pencurian Motor di Pasuruan Dibebaskan, Bisa Rayakan Lebaran Bersama Keluarga

27 Maret 2025 - 17:13 WIB

Jelang Lebaran, Kades di Jember jadi Korban Pemerasan Oknum LSM

27 Maret 2025 - 04:51 WIB

Trending di Hukum & Kriminal