MAYANGAN-PANTURA7.com, Nasi uduk pada dasarnya merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar nasi putih yang diaron dan dikukus dengan santan, serta dibumbui pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica.
Seiring perkembangan zaman, kuliner khas Betawi ini kini dipoles agar lebih lezat, lebih enak dan tentunya lebih menarik pembeli. Di Kota Probolinggo, nasi uduk bisa ditemukan di Dapur Jamilah, yang berada di kompleks ruko Katamso Square, Kecamatan Mayangan.
Uniknya, nasi uduk karya Indah Mustika (30) ini disajikan warna warni, sehingga berbeda dengan nasi uduk kebanyakan. Nasi uduk buatan wanita yang tinggal di jalan Citarum, Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini, berwarna pink dan hijau.
Tentu saja, nasi uduk yang dipadu toping, diantaranya kremes, jerohan, sambal hijau, kemangi dan mentimun segar, lebih sedap dipandang. Tak hanya menggoda mata, nasi uduk yang dijual sebesar Rp 24 ribu per porsi ini tak memilik efek samping.
Sebab, bahan yang digunakan untuk pewarnaan bukan produk kemasan, melainkan dari bahan alami yakni daun suji, pandan dan buah bit. Selain itu, nasi uduk dimasak seperti nasi uduk putih pada umumnya.
Proses pembuatannya, beras putih dicampur adonan bahan pewarna dan rempah, yang sebelumnya sudah dihancurkan dengan blender. Kemudian bahan diletakkan di atas kompor dan ditunggu beberapa menit hingga masak menjadi nasi.
“Usaha ini sudah berjalan sejak setahunan ini. Kenapa saya membuat kreasi kuliner nasi uduk yang unik? Ya agar lebih menarik namun tanpa mengurangi cita rasa yang menjadi khas dari nasi uduk itu sendiri,” kata Indah.
Kesulitan yang selama ini ditemui Indah, umumnya soal takaran pewarnaan. Jika berlebihan atau kurang, maka akan mempengaruhi kecantikan warnanya. “Kalau ukurannya tidak pas, warnanya bisa berubah,” ujar Indah.
Sebagai pelengkap, pembeli bisa memilih lauk yang telah disediakan. Seperti paru, usus sapi, babat, ayam kremes dan orek tempe. Dalam sehari, Indah melayani pesanan nasi uduk warn-warni sedikitnya 100 porsi.
“Karena keterbatasan tenaga, maka kami melayani maksimal 100 bungkus. Namun karena terdampak pandemi, saat ini kami hanya melayani antara 20 sampai 30 porsi per hari,” tutur perempuas berhijab ini.
Kreasi kuliner yang dilakukan Indah Mustika tak sia-sia. Nasi uduk yang tampilannya menarik dan lezat di lidah, membuat sejumlah pembeli ketagihan. Banyak pembeli yang datang kembali setelah sebelumnya menyantap nasi uduk warna-warni di Dapur Jamilah.
“Menarik dan bumbunya gurih, apalagi dipadu dengan babat goreng. Saya sudah beberapa kali makan disini, harganya juga standar,” ujar salah seorang pembeli, Herwinda Eka Rahayu. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT