Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

Ekonomi · 10 Agu 2020 11:37 WIB

Harga Tomat Anjlok, Petani Menjerit


					Harga Tomat Anjlok, Petani Menjerit Perbesar

KEDUNGASEM-PANTURA7.com, Harga tomat anjlok di tingkat petani di Probolinggo hingga Rp1.000 per kilogram sejak sekitar tiga pekan lalu. Anjloknya harga tomat membuah para petani mengeluh, bahkan sebagian petani memilih tidak memanen tomatnya dan membiarkannya membusuk.

“Biasanya, petani menjual dengan kisaran harga Rp4 ribu hingga Rp6 ribu per kilogram. Sekarang cuma laku dijual di kisaran harga Rp 1.000 per kilogram,” kata Rasyid, petani tomat di Kelurahan Kedungasem,Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Senin (10/8/2020).

Masih kata Rasyid, harapan hanya ada pada tomat dengan kualitas super, sebab di tingkat petani masih dihargai sedikit mahal yakni, Rp1.500 per kg. Sementara, untuk tomat kualitas tanggung, harganya lebih murah lagi, yakni Rp35 ribu per keranjang.

Ia menambahkan, harga tomat anjlok diakibatkan masa panen bersamaan dengan petani tomat di daerah lain. Sehingga stok tomat melimpah, termasuk di Pasar Baru.

Akibat harga anjlok, jelasnya, para petani harus menanggung kerugiaan yang tidak sedikit. Sebab untuk merawat tomat, dibutuhkan perhatian ekstra dan tentu berimplikasi pada biaya yang tidak sedikit, seperti membeli pupuk dan obat-obatan untuk membasmi hama.

Menurutnya, agar petani bisa mendapatkan untung, maka harga tomat di tingkat petani idealnya Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per kg.

Rasyid mengungkapkan, akibat harga anjlok tak sedikit petani yang memilih menelantarkan buah tomat. Pertimbangannya, jika dijual, harganya terlalu murah sehingga tidak bisa menutupi biaya perawatan. Di samping itu, petani juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk ongkos memetik dan membeli keranjang.

“Harga keranjang saja Rp 18 ribuan. Ini belum lagi, biaya untuk tenaga pemetik harian. Jadi, banyak petani yang malas memanen,” ujarnya.

Ida, seorang ibu rumah tangga mengatakan, belum banyak orang yang mengetahui tentang manfaat tomat untuk perawatan wajah. Padahal, buah mungil berwarna merah ini mengandung nutrisi yang komplit untuk dijadikan sebagai bahan perawatan wajah.

Oleh sebab itu, mengapa harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk perawatan wajah jika hanya dengan menggunakan tomat bisa didapatkan hasil yang sama.

Semua nutrisi itu menjadikan tomat sebagai salah satu buah yang memiliki kandungan antioksidan tertinggi. “Selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ternyata zat antioksidan pada tomat juga memiliki banyak manfaat untuk kulit dan wajah,” imbuhnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi