Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Ekonomi · 13 Agu 2020 17:45 WIB

Balita 2,5 Tahun Tersiram Air Panas, Tak Mampu Berobat ke RS


					Balita 2,5 Tahun Tersiram Air Panas, Tak Mampu Berobat ke RS Perbesar

MARON-PANTURA7.com, Malang nian nasib Aulia, balita asal Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Sejak dua hari ini, ia hanya bisa tergolek lemah sembari menahan sakit akibat luka lepuh di beberapa bagian tubuhnya.

Luka itu didapat bocah berusia 2,5 tahun itu pasca tersiram air panas di rumahnya, pada Rabu (12/8/2020) sekitar pukul 9.30 WIB. Namun sayang, kendala ekonomi membuatnya gagal mendapatkan pengobatan selayaknya.

Kerabat korban, Bad Kamal menceritakan, nahas itu dialami putri pasangan suami istri (Pasutri) Mujianto dan Rohmaini, saat ia menghampiri ibunya yang saat itu sedang memasak di dapur.

Aulia hendak meminta sang ibu agar digorengkan telur sebagai lauk pelengkap makannya. Ia lalu bergelayut mendekati ibunya. Tanpa sadar, tubuhnya menubruk sebuah ember berisi air mendidih sisa memasak nasi.

Air panas itu lalu tumpah dan mengenai sebagian badannya. Dua lutut dan bagian perut Aulia pun melepuh akibat mengalami luka bakar, sehingga dia menangis histeris.

“Setelah tersiram air panas, Aulia ĺangsung dilarikan ke Puskesmas Maron. Tapi setelah perawatnya mengetahui luka-luka Aulia parah, ia menyarankan Aulia agar dirujuk ke RSUD Waluyo Jati,” kata Bad Kamal, Kamis (13/8/2020).

Saran tim medis Puskesmas Maron agar putrinya segera dirujuk ke RSUD Waluyo Jati, membuat Rohmaini ciut. Sebab, untuk makan sehari-hari saja Rohmaini kekurangan apalagi buat biaya berobat Aulia ke rumah sakit.

“Akhirnya Aulia dibawa pulang, karena keluarga tidak punya biaya, tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) juga. ibu Aulia ini juga sudah lama pisah rumah dengan suaminya,” papar Bad.

Prihatin dengan nasib Aulia, Bad dan sejumlah tetangga lalu memposting kondisi Aulia di media sosial facebook (FB). “Berharap ada uluran tangan dari dermawan untuk membantu biaya pengobatannya,” Alumnus Ponpes Zainul Hasan Genggong ini menjelaskan.

Sejak kemarin, hasil donasi untuk Aulia sudah terkumpul uang tunai sebanyak Rp. 400 ribu. Sebagian uangnya, telah digunakan untuk membeli salep dan obat-obatan berdasarkan resep dari bidan desa setempat.

“Hari ini Aulia dan ibunya sudah mau dibawa ke RSUD Waluyo Jati. Untuk biayanya, kita fikirkan belakangan yang terpenting Aulia bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin, kasihan dia sering nangis merasa kepanasan,” tandas Bad. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi