KRAKSAAN-PANTURA7.com, Aulia, balita asal Desa Brabe, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo akhirnya mendapatkan perawatan layak. Sebelumnya bocah yang tersiram air panas itu hanya dirawat dengan resep bidan desa.
Saat ditemui PANTURA7.com, di Ruang Asoka, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, luka bakar akibat air panas di tubuhnya sudah dibalut perban. Bagitupun kondisinya juga sudah membaik dibandingkan saat masih dirawat di rumahnya.
“Tidak tahu juga dikasih apa sama perawatnya mulai dari kemarin, tapi untuk saat ini memang keadaannya sudah jauh berbeda ketimbang ketika dirawat di rumah. Sudah jarang nangis juga,” kata Rohmaini, ibu Aulia, Jumat (14/8/2020).
Sementara itu, Humas RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sugianto menegaskan, kondisi Aulia sudah pulih dan stabil. Sampai Kamis sore kemarin, perawat langsung merawat luka bakarnya.
“Luka bakarnya 10 persen di tiga tempat (perut dan kedua lutut). Pasien langsung ditangani oleh dokter spesialis bedah. Untuk sementara kami masih merawat lukanya dengan memberi infus dan antibiotik sambil lalu evaluasi untuk penanganan selanjutnya,” ujar Sugianto.
Sementara operasi pembersihan luka bakar (debridement), lanjut Sugianto, sudah tidak perlu dilakukan. Pertimbangannya, luka tersebut tidak mengalami infeksi meskipun sebelumnya sempat dirawat di rumah.
“Untuk perawatan luka bakar ini memang membutuhkan waktu lumayan lama, bisa sampai lima hingga tujuh hari. Kalau nanti kondisinya semakin membaik dan meningkat, maka bisa menjalani rawat jalan. Kecuali lukanya infeksi, maka akan dioperasi debridement,” tuturnya.
Seperti diketahui, Aulia mengalami luka bakar akibat tersiram air panas di rumahnya, Rabu (12/8/2020) lalu. Sisi lain, karena kendala ekonomi membuatnya gagal mendapatkan pengobatan layak. Terlebih, ibunya sudah lama bercerai dengan suaminya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: A. Zainullah FT