MAYANGAN-PANTURA7.com, Akibat pengalihan arus lalin akibat proyek gorong-gorong di JLU Mayangan dan Jembatan Kedungasem mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Kota Probolinggo rusak. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Probolinggo segera memperbaiki sejumlah ruas jalan rusak yang sering dikeluhkan pengguna jalan.
Kepala DPUPR, Agus Hartadi mengatakan, segera memperbaiki jalan rusak yang masuk jalan kota. “Karena pengelolaan jalan itu kan sudah dibagi. Ada jalan yang nasional wewenang pemerintah pusat. Ada jalan provinsi wewenang provinsi. Nah kalau jalan kota, itu diserahkan ke kami,” ungkapnya, Senin (17/8/2020).
Agus menambahkan, Pemkot Probolinggo sebelumnya menganggarkan Rp1 miliar untuk pemeliharaan jalan. Tetapi karena refocussing untuk penanganan Covid-19, dana pemeliharaan hanya tersisa Rp500 juta dan sudah digunakan sebagian untuk perbaikan Jalan Brantas.
Dua ruas jalan rusak yang segera diperbaiki, September mendatang, kata Agus, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Basuki Rachmad. Sementara Jalan KH Wahid Hasyim yang kondisinya berlubang dan bergelombang hanya dikeruk biar rata.
Sisi lain rusaknya sejumlah ruas jalan terutama Jalan Ahmad Yani dan Jalan Basuki Rachmad karena dipengaruhi pengalihan aru lalu lintas. Pemicunya ada dua proyek pemerintah (pusat) yakni, proyek gorong-gorong di Jalan Lingkar Utara (JLU) Mayangan dan proyek Jembatan Kedungasem.
Soal kapan perbaikan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Basuki Rachmad, sebelumnya juga diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto. Dikatakan perbaikan kedua ruas jalan itu akan diperbaiki dengan dana yang diambilkan dari sebagiaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp7 miliar.
Kedua jalan itu masing-masing akan dikucuri dana Rp2 miliar. Sedang sisanya (Rp3 miliar) akan digunakan untuk pemulihan sektor pariwisata akibat Covid-19.
“Untuk Jalan Basuki Rahmad dan Jalan Ahmad Yani sudah dilakukan proses tender. September mendatang mulai dikerjakan,” kata politisi PDI Perjuangan itu. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi
