LUMBANG-PANTURA7.com, Ditengah pandemi Covid-19, warga Desa Pancur, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan justru dilanda kekeringan. Air bersih sulit didapat, sehingga warga mengandalkan tandon untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Informasi yang dihimpun, kelangkaan air bersih di kampung tersebut terjadi sejak satu bulan yang lalu. Selain kemarau berkepanjangan, letak geografis desa yang berada di lereng perbukitan menjadi penghambat untuk dialiri air dari sumber mata air.
Untuk mengatasi hal itu, menurut Sumardi (47), Ketua Rukun Warga (RW) di Desa Pancur menyebut, pihaknya terpaksa membangun sejumlah tandon agar air dari sumber mata air dapat mengalir ke pemukiman mereka.
“Tandon ini belum bisa dikatakan mampu mengatasi kekeringan karena volume air yang didapat sangat kecil dan sedikit,” terang Sumardi, Kamis (27/8/2020).
Warga lain mengaku, sampai saat ini warga Desa Pancur belum mendapat pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, pun instansi lain.
“Benar BPBD sudah memberi pasokan air bersih, tetapi yang mendapat pasokan air ya hanya beberapa desa di Kecamatan Lumbang,” jelas Zaini (21) warga Desa Pancur.
Mengingat kesulitan yang dihadapi warga saat ini, Zaini berharap agar pemerintah daerah bisa menemukan solusi kelangkaan air. Sehingga pada tahun mendatang, kesulitan air bisa teratasi.
“Kami berharap tahun depan ada saluran PDAM ke daerah kami dengan gratis,” harap Zaini yang juga seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Pasuruan.
Diketahui, Kecamatan Lumbang merupakan salah satu dari 6 kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang terdampak kekeringan. Lima kecamatan lainnya adalah Kecamatan Lekok, Grati, Winongan, Pasrepan, dan Gempol. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT