Menu

Mode Gelap
Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

Berita Pantura · 2 Sep 2020 14:39 WIB

Dipanggil DPRD, Gudang Akhirnya Bersedia Beli Tembakau Petani


					Dipanggil DPRD, Gudang Akhirnya Bersedia Beli Tembakau Petani Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo, memanggil pengelola gudang pabrik rokok yang beroperasi di wilayah Kabupaten Probolinggo, Rabu (2/9/2020).

Pemanggilan gudang produsen rokok itu, untuk mengetahui alasan mereka tidak buka gudang yang mengakibatkan tembakau hasil panen petani tidak membeli.

Sejatinya, dewan memanggil 6 perwakilan gudang. Meliputi PT. Gudang Garam, PT. Noroyono, PT. Sadana, PT. Japan Tobaco INT, PT. Bantoel dan PT. Djarum. Namun 3 manajemen gudang, yakni PT, Noroyono, PT. Japan Tobaco dan PT. Bantoel memilih mangkir.

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo mengatakan, dari 3 perwakilan gudang yang hadir di ruang Banggar Banmus, 2 diantaranya sudah siap untuk membeli hasil panen tembakau petani, pekan ini juga.

“Gudang Garam, besok (Kamis) masih akan menggelar rapid test. Jadi dibukanya gudang akan dimulai pada Jumat (4/9/2020). Kalau gudang dari PT. Djarum, besok sudah buka,” kata Andi kepada wartawan.

Sementara 1 perwakilan gudang lainnya yang hadir, lanjut Andi, yakni PT. Sadana (Sampoerna), bersikukuh tahun ini tetap tidak akan membeli tembakau dari petani. Alasannya, karena mengacu pada instruksi atasan.

“Meski tadi menyatakan tidak akan membeli tahun ini sesuai dengan instruksi atasannya, kami tetap merekomendasikan untuk memikirkan ulang dan tetap diupayakan untuk buka, karena petani sangat membutuhkan,” jelas Andi.

Boy Jonatan selaku supervisor dari PT. Gudang Garam mengatakan, setelah pihaknya melakukan rapid tes, maka gudang akan dibuka. Selain itu, pihaknya sanggup untuk tidak mengambil tembakau dari luar Probolinggo jika stok tembakau petani lokal masih ada.

“Prosedur kami memang seperti ini, harus rapid test, baik karyawan maupun pengepulnya (blandang). Kami juga tidak akan mengambil tembakau dari luar kalau tembakau petani di Kabupaten Probolinggo masih ada,” janjinya.

Diketahui, petani tembakau di Kabupaten Probolinggo resah akibat tembakaunya tak terbeli setelah banyak gudang atau pabrik tak dibuka. Akibat keresahan, itu, pada Senin (31/9/2020) lalu, petani di Desa Petunjungan, Kecamatan Paiton, membakar tembakaunya sebagai bentuk protes. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura