Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Sosial · 2 Sep 2020 04:02 WIB

Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental


					Nestapa Miyati; Hidup Kekurangan, Alami Gangguan Mental Perbesar

BUGULKIDUL-PANTURA7.com, Terjalnya hidup, harus dijalani oleh Miyati (70), warga Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Wanita lanjut usia (lansia) ini hidup serba kekurangan ditengah gemerlapnya kehidupan kota.

Dalam kondisi mengalami gangguan mental, ia tinggal di sebuah bangunan kumuh yang berdiri di bantaran kali seorang diri. Bangunan dan tanah yang didiami Miyati, diketahui aset Pemeritah Kota Pasuruan.

Kondisi Miyati menguap ke publik setelah kondisinya diunggah ke sosial media ‘facebook’ (FB) oleh akun bernama Dewi Andik Mutrofin, beberapa hari lalu. Unggahan yang disertai keterangan foto itu, kemudian viral di jagad maya.

“Monggo sahabat saudara kalau punya rezeki disisihaken damel si mbah, kasihan tinggal seorang diri bahkan rumahnya pun tidak layak ditinggali, bertempat di Krampyangan lampu merah ke utara. Rumahnya di kanan jalan dekat sungai,” tulis Dewi Andik Mutrofin, melengkapi unggahan fotonya.

KUMUH : Tempat tinggal Miyati terlihat kumuh dan sempit. (foto : Suhada Kamilio)

Lurah Krampyangan, Mahmud menyebut, pihak kelurahan dan sejumlah pihak selama ini cukup aktif menyalurkan bantuan kepada Miyati. Namun karena kejiwaannya terganggu, pemanfaatan bantuan yang diberikan tidak maksimal.

“Tetangganya sering melihat Miyati membuang beras yang diperolehnya dari hasil bantuan ke kali depan rumahnya,” kata Mahmud, Rabu (2/9/2020).

Melihat kondisi kejiwaan Miyati yang terganggu, juga mata yang mulai rabun, pihak kelurahan sudah meminta ketiga anaknya untuk menjemput sang ibu. Jika dirawat oleh salah satu anaknya, diyakini nasib Miyati tidak akan semiris seperti saat ini.

“Kami sudah menghubungi keluarga Mbah Miyati yaitu ketiga anaknya, Sulastri, Samsul Huda dan Joko Utomo. Meminta kepada mereka agar bersedia merawat ibunya yang sudah menua,” jelas Mahmud.

Belum diketahui, berapa lama Miyati tinggal di bangunan kumuh tersebut. Namun berdasarkan kesaksian warga sekitar, diperkirakan susah belasan tahun yang lalu, sejak ia bercerai dengan suaminya.

Hidup seorang diri dan serba kekurangan, diyakini jadi penyebab Miyati alami gangguan jiwa. Bahkan tak jarang, Miyati melempar batu kepada anak-anak di sekitar perkampungan, karena diolok-olok.

“Ya, namanya juga anak-anak kecil, biasanya mereka sering menggodanya. Mbah Miyati pun kemudian melempari mereka dengan batu,” papar Khusnul Khotimah, tetangga Miyati. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Karang Taruna Memiliki Peran Penting Tumbuh Kembangnya Pemerintahan Desa

11 November 2024 - 09:46 WIB

Pemesanan Tiket KA untuk Libur Nataru Dibuka, Daop 9 Siapkan 7.000 Tiket per Hari

8 November 2024 - 15:32 WIB

Trending di Sosial