MAYANGAN-PANTURA7.com, Entah sejak kapan terapi kesehatan dan kebugaran dengan cara berendam di laut di Kota Probolinggo bermula. Yang jelas, ratusan warga setiap subuh, juga menjelang senja berendam di perairan laut di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo.
Benarkah air laut secara medis menyehatkan? Ternyata penggunaan air laut untuk keperluas medis (penyembuhan) sudah lama dikenal dengan istilah thalassotherapy.
Thalassotherapy adalah penggunaan terapeutik dari air laut, produk laut seperti ganggang, rumput laut, dan lumpur laut, dan bahkan iklim laut untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Namanya berasal dari kata Yunani “Thalassa” (laut) dan “therapy” (mengobati), diciptakan oleh dokter dari Prancis, dr Jacques de la Bonnardière pada tahun 1860 silam.
Daily Mail melansir, sejak dulu mandi air laut dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Para dokter sering menyarankan pasien-pasiennya pergi ke laut guna menyembuhkan berbagai penyakit.
Air laut dipercaya mengandung berbagai mineral di antaranya, sodium, klorida, sulfat, magnesium, dan kalsium. Karena itu, mandi di laut sangat dianjurkan buat mereka yang memiliki masalah kulit, seperti eksim, psoriasis, serta kondisi yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Berenang di air laut yang mengandung garam juga baik buat penderita alergi rumput kering, sinusitis, dan masalah pernapasan. Air laut juga bersifat menenangkan, meditatif, dan mampu mengurangi stres, seperti dilansir dari.
Bila berenang dalam air yang kondisinya dingin, reseptor temperatur di bawah kulit akan aktif, lalu melepaskan beberapa hormon, seperti adrenalin, endorfin, dan kortisol, sehingga memicu peningkatan produksi dopamin dan serotonin.
Sering berendam di air yang dingin juga akan meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi gejala radang sendi. Mandi air laut disebut juga dengan balneotherapy.
Seorang dokter Inggris di abad ke-18, Richard Russel, bahkan menganjurkan untuk meminum air laut. Tapi kondisi air laut sekarang tentu tak sebaik tiga abad lalu karena makin tingginya polusi.
Bambang, salah satu komunitas “kumkum” (berendam) di laut meyakini, penelitian sejumlah ahli kesehatan. Yakni, sama dengan plasma darah manusia, komponen air laut mudah diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ketika sedang berenang. Selain itu menghirup kabut dan hawa laut yang berisi ion bermuatan negatif juga bisa meningkatkan sistem imun.
“Berenang dan berendam di air laut membuka pori-pori kulit, sehingga mempermudah penyerapan mineral-mineral laut dan mengeluarkan racun penyebab penyakit dari dalam tubuh,” terang Bambang, Sabtu (5/9/2020).
Berenang di air laut juga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah di dalam tubuh. Sistem peredaran darah (yang melibatkan jantung, kapiler, arteri, dan vena) mengangkut darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, sebelum kemudian mengembalikan darah ke jantung lagi.
Hartatik, juga anggota komunitas lain, menambahkan, berenang dan berendam di air laut yang hangat meningkatkan sirkulasi dengan mengembalikan mineral penting yang berkurang akibat stres, diet tidak sehat, dan racun dari lingkungan. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi