Menu

Mode Gelap
Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan Dana Desa di Pasuruan Diduga Diselewengkan Anggota KPPS di Pasuruan Dukung Paslon saat Kampanye Akbar, KPU Siapkan Sanksi

Berita Pantura · 17 Sep 2020 11:45 WIB

Masker Scuba Tak Dianjurkan, PKL Masker Kelabakan


					Masker Scuba Tak Dianjurkan, PKL Masker Kelabakan Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Di awal pandemi Covid-19, masker scuba sempat hits dan banyak dicari. Bahkan sampai ada tutorial untuk memilih masker scuba yang berkualitas, yakni dengan tes tiup lilin.

Bukan tanpa alasan jika saat itu masker scuba banyak jadi pilihan. Selain karena harganya murah meriah, teksturnya pun lembut dan lentur mengikuti lekuk wajah. Tipis sehingga tidak pengap untuk bernapas.

Namun di balik kenyamanan tersebut, masker scuba dinilai terlalu tipis. Cipratan dahak (droplet) masih bisa menembus sehingga berpotesi menularkan virus kepada orang lain.

Selain itu, kecenderungan untuk dipakai dengan tidak benar juga lebih besar. Larangan masker scuba atau buff membuat para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan masker gigit jari. Mereka mengaku, dagangannya terancam rugi dan bangkrut.

“Rugi dah kalau begini. Kenapa baru sekarang, kita kan dah stok banyak,” keluh Maryati, pedagang masker di kawasan Jalan HOS Tjokroaminoto, Kamis (17/9/2020).

Amir , pedagang masker di Jalan Mastrip juga “tepuk jidat”. “Bisa kacau ini. Lha, ini aneh saja harusnya dari awal dong, apa itu pemerintah mau ganti modal kita,” keluhnya.

Diketahui, satu masker scuba di pasaran dijual Rp5.000. “Modal sekitar 2-3 ribu, jual ya 5 ribu. Mana baru belanja lagi,” ungkap Amir.

Sementara Yanto, juga pedagang masker mengaku, penjualan masker scuba bisa menurun bahkan tidak laku. Masker kain yang berlapis lebih banyak dicari pelanggan.

“Saya jualan masker sudah dari Mei akhir. Dulu banyak yang cari masker scuba daripada masker kain,” keluhnya.

Seperti diketahui, larangan pemakaian masker scuba diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 di beberapa televise nasional. Intinya, warga dianjurkan untuk tidak memakai masker scuba karena dinilai tidak efektif mencegah penularan Covid-19.

Amir mengaku sempat menonton tayangan televisi terkait larangan pemakaian masker scuba. “Masker scuba atau buff, adalah masker dengan satu lapis saja dan terlalu tipis. Sehingga kemungkinan untuk tembus, tidak bisa menyaring lebih besar. Maka disarankan menggunakan masker yang berkualitas untuk menjaga,” ujar Amir. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura