KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang menuai pro-kontra, memaksa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se Pasuruan-Probolinggo (Propas) menggelar Bahtsul Masail, Minggu (20/9/2020) siang.
Diskursus Covid-19 yang dihelat di Pondok Hati Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, melibatkan PCNU Kota dan Kabupaten Probolinggo, PCNU Kota dan Kabupaten Pasuruan, PCNU Kota Bangil serta tuan rumah, PCNU Kota Kraksaan.
Dalam Bahtsul Masail tersebut, disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 merupakan sebuah musibah, ujian atau bahkan adzab dari Allah SWT kepada hamba-Nya.
Selanjutnya, ada 3 point kesimpulan menyikapi Covid-19 sebagai Adzab. Pertama, wabah tersebut diberikan kepada orang sholeh, dan dianggap sebagai cobaan dari Allah SWT untuk mengangkat derajatnya.
“Tapi jika Covid-19 menimpa kepada ahli maksiat, maka Covid-19 sebagai musibah dari Allah SWT. Jika menimpa kepada orang yang durhaka kepada Allah SWT, maka Covid-19 dianggap sebagai adzab,” kata Ketua Lembaga Bahtsul Masail (KLBM) PCNU Kota Kraksaan, Sholeh Isnaini.
Pembahasan lain, terkait antisipasi pencegahan, penularan hingga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Dalam kajian itu dihasilkan bahwa masyarakat harus tetap berikhtiar, baik itu secara dhohir ataupun batin.
“Ikhtiar secara dhohir adalah kita mengikuti dan mentaati protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Sedangkan ikhtiar batin, kita tetap mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir dan memperbanyak sholawat kepada Rasulullah,” jelasnya.
Sementara, Ra’is Suriah PCNU Kota Kraksaan, KH. Abdul Wasik Hannan menyampaikan, cibiran dan skeptis terhadap Covid-19 oleh masyarakat disebabkan kurangnya pemahaman tehadap virus tersebut. Hal itu diperparah dengan maraknya informasi hoaks soal Covid-19 di media sosial (medsos).
“Medsos bisa membuat pendapat seseorang yang masih ngambang bisa menjadi ragu-ragu atau bahkan bisa jadi tidak percaya. Salah satunya, tadi juga dibahas tata cara pemulasaraan jenazah sesuai dengan syariat. Saya jawab alhamdulillah sudah sesuai, hanya saja ditambah prosedur protokol,” tutur Kiai Wasik. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT