Menu

Mode Gelap
Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya Diduga Gangguan Jiwa, Perempuan di Sukorejo Tewas Tertabrak Kereta Takut Dianiaya, Itulah Alasan Polres Lumajang Enggan Sebar Foto Dalang Ganja Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana

Berita Pantura · 23 Sep 2020 10:22 WIB

Sadar Masker Warga Probolinggo Diklaim Meningkat


					Sadar Masker Warga Probolinggo Diklaim Meningkat Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Operasi yustisi dengan dibarengi sanksi fisik, sosial, hingga tertulis bagi para pelanggar yang digelar hampir sepekan terakhir oleh anggota Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dinas Perhubungan membawa perubahan perilaku di tengah masyarakat.

Setidaknya, setelah operasi gencar digelar tiap hari, kesadaran menerapkan protokol kesehatan,terutama penggunaan masker di tengah masyarakat naik.

Paling tidak fenomena kesadaran mayarakat itu diungkapkan Kabag Ops Polres Probolinggo Kota, yang juga anggota Satgas Penanggulangan Covid-19, Kompol Hermawan. Dikatakan di awal operasi yustisi, kesadaran masyarakat menggunakan masker masih rendah.

“Buktinya setiap kali kita menggelar razia waktu itu, banyak warga yang beraktivitas di keramaian maupun di kendaraan tidak membawa dan memakai masker,” terang Hermawan, Rabu (23/9/2020).

Namun, setelah beberapa hari operasi yustisi, katanya, kesadaran maayarakat mulai meningkat. Saat ini, masyarakat sudah mulai sadar membawa masker di kantong atau di dalam tas. Diharapkan ke depan, kesadaran membawa masker bergeser ke arah kesadaran menggunakan masker di tengah masyarakat semakin tinggi.

“Sekarang, ada yang membawa tapi tidak dipakai. Kondisi itu kita nilai sebagai peningkatan jika dibanding sebelumnya. Ke depan, semoga masyarakat tidak hanya membawa tapi memakainya, ” ungkap Kompol Hermawan.

Yanto (34), warga Kecamatan Mayangan menuturkan, awalnya merasa “kagok” ketika memaksakan diri menggunakan masker. Bukan karena takut adanya razia, namun untuk keselamatan dan kebaikan dirinya saat berjualan.

“Saya berjualan pulsa, bukan tidak mungkin ada pembeli yang bisa menularkan. Makanya saya pakai masker, ” ucap Yanto. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura