Menu

Mode Gelap
Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

Lingkungan · 23 Sep 2020 08:03 WIB

Sampah Menumpuk di Bawah Jembatan Kerpangan – Kramatagung


					Sampah Menumpuk di Bawah Jembatan Kerpangan – Kramatagung Perbesar

LECES-PANTURA7.com, Kebiasaan buruk warga yang membuang sampah di sungai masih terlihat di Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Hal ini disampaikan, Hotija (38), warga Kerpamgan. Ia mengaku, risih melihat tumpukan sampah menggunung.

Selain mencemari lingkungan, kata Hotija, sampah-sampah ini juga membuat para pengendara yang melewati jembatan penghubung antara Desa Kerpangan dan Desa Kramatagung ini merasakan bau tak sedap.

“Banyak warga yang melintasi jembatan ini dengan seenaknya membawa sampah dari rumahnya untuk dibuang di sungai ini,” kata Hotija, Rabu (23/9/2020).

Hotija pun berharap supaya sampah ini bisa dibersihkan dan menertibkan para warga untuk tidak membuang lagi sampah di sungai.

Sementara itu secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, untuk pembuangan sampah liar bukan menjadi tanggung jawab DLH.

Karena batasan kewenangan DLH hanya membawa sampah yang berada di tempat pembuangan sampah (TPS) untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Sebetulnya, kata Dwijoko, berdasarkan permendes, desa memiliki kewenangan dengan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk melakukan pengolahan sampah yang ada di desa, dan itu bisa kerja sama dengan DLH.

Sehingga setiap desa harus memiliki TPS masing-masing supaya warganya tertib.

“Semisal tidak mau membangun TPS, yang penting sediakan tempat untuk penempatan kontainer, nanti kami kirim kontainer untuk menjadi TPS, per desa tidak masalah yang penting mengajukan ke DLH,” ujar Dwijoko.

Saat ini, imbuh Dwijoko, sudah banyak desa yang mengajukan ke DLH, seperti Pabean, Perumahan Kalirejo, dan banyak desa yang lain, sehingga DLH bisa memfasilitasi.

Jadi nanti yang mengangkut sampahnya menjadi tanggung jawab DLH, sedangkan masyarakat diimbau untuk membuang sampahnya di TPS/Kontainer yang telah disediakan.

“Hal ini agar bisa segera dicontoh oleh desa-desa yang lain,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Kapolres Sebut Arus Balik di Probolinggo Ramai Lancar, Angka Kecelakaan Minim

4 April 2025 - 21:06 WIB

Mitigasi Bencana, BPBD Jember Siapkan Tiga Destana Baru

4 April 2025 - 20:50 WIB

Viral Video Wisatawan Turun di Area Terlarang Taman Safari Prigen, Ini Respons Manajemen

3 April 2025 - 17:23 WIB

H+2 Lebaran, Menteri PU Tinjau Tol Probowangi, ini Temuannya

3 April 2025 - 03:13 WIB

Anggaran Terbatas, Pemkab Probolinggo Bakal Tetap Perbaiki Jalan Rusak Krucil

2 April 2025 - 14:54 WIB

Cuaca Tak Bersahabat, BMKG Imbau Pemudik Waspada

29 Maret 2025 - 15:58 WIB

Ada Tradisi Petolekoran, Patroli Laut Utara Probolinggo Diperketat

27 Maret 2025 - 20:10 WIB

Pembangunan Kampus Unej di Lumajang Dilanjutkan, Bahkan Ditargetkan Selesai 2026

27 Maret 2025 - 18:39 WIB

Trending di Lingkungan