Menu

Mode Gelap
Emosi Saat Disapa, Eks Napi Tantang Polisi, Begitu Diperiksa Positif Sabu dan Judi Online Kebijakan soal Pajak ‘Dikuliti’, Gubernur Khofifah Beberkan Prinsip Keadilan Fiskal Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

Berita Pantura · 26 Sep 2020 12:02 WIB

Prediksi Tsunami di Pantai Selatan, Juga ‘Ramai’ di Probolinggo


					Prediksi Tsunami di Pantai Selatan, Juga ‘Ramai’ di Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meski para ahli memprediksi potensi tsunami setinggi 20 meter terjadi di kawasan pantai selatan Jawa, warga di Probolinggo pun ikut “geger” menanggapinya.

Terkait kekhawatiran warga Kota Probolinggo, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, potensi gempa bumi dan tsunami di kawasan pantai utara, termasuk Probolinggo, memang ada tetapi relatif rendah.

“Sebab Kota Probolinggo juga dilewati lempengan Pulau Jawa, sehinggan potensi itu ada. Tetapi masyarakat tidak usah khawatir, potensinya relatif kecil,” katanya, Sabtu (26/09/2020).

BPBD Kota Probolinggo pun sudah menerima bantuan alat pendeteksi gempa bumi, Accelerograph Non Colecated (ANC) dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Alat pendeteksi gempa ini nanti titik koordinatnya akan dipasang di belakang BPBD Kota Probolinggo di wilayah Kedopok,” ujar Sugito melalui sambungan telpon selularnya, Sabtu (26/9/2020).

Sehingga alat tersebut nantinya bisa mendeteksi lebih awal terjadinya gempa bumi di Kota Probolinggo.

Sisi lain, Sugito juga mengimbau masyarakat Kota Probolinggo untuk tetap waspada. Namun jangan gampang terpengaruh informasi dari media sosial (medsos) yang belum pasti kebenarannya.

Sugito menyarankan masyarakat menggunakan aplikasi resmi dari BNPB pada HP Android-nya masing-masing. Yaitu, aplikasi inaRISK yang bisa mengetahui potensi terjadinya bencana sejak dini.

“Silakan pakai aplikasi tersebut untuk mengetahui informasi dini terkait akan terjadinya bencana diwilayahnya masing-masing,” katanya.

Seperti yang diberitakan CNBC Indonesia, sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan hasil risetnya. Yakni, tsunami diperkirakan terjadi di sepanjang pantai selatan Jawa (mulai Jabar hingga Jawa Timur). Riset ini juga memakai data dari BMKG dan GPS.

Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan, tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi bersamaan.

Berdasarkan permodelan skenario kebencanaan yang dibikin para ilmuwan ITB, tsunami besar itu terjadi bila segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura