Menu

Mode Gelap
Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

Berita Pantura · 1 Okt 2020 13:04 WIB

Musim Tembakau Mendekati Akhir, APTI Sarankan Petani Lakukan ini


					Musim Tembakau Mendekati Akhir, APTI Sarankan Petani Lakukan ini Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Musim tembakau di Kabupaten Probolinggo memasuki masa akhir panen. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) setempat pun mengajak para petani agar segera melakukan perlindungan bibit.

Ketua APTI Kabupaten Probolinggo, Mudzakir mengatakan, perlindungan bibit tembakau bisa dilakukan dengan menutup bunga menggunakan kain atau plastik. Langkah ini perlu dilakukan untuk menjamin kwalitas bibit tembakau.

“Pohon tembakau yang sudah tinggi itu ada bunganya. Nah itu dikerudungi bunganya untuk bibit untuk musim tanam mendatang, lebih bagus itu memakai kain,” kata Mudzakir, Kamis (1/10/2020). 

Pria asal Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini menjelaskan, penutupan bunga efektif untuk mencegah masuknya bakteri yang dapat merusak bibit tembakau.

Sebab menurut Mudzakir, bakteri yang dibawa oleh serangga kemudian hinggap pada bunga tembakau,  bisa merusak kualitas bibit. Alhasil kadar bibit yang dihasilkan pun kurang maksimal.

“Kalau sudah ditutupi, otomatis serangganya tidak bisa masuk dan tidak menggrogoti bunga tembakau, kalau sudah sejak bibit bagus maka kwalitas tembakau juga baik,” jelas Mudzakir.

Sementara itu menurut Solihin, proses penutupan bunga tembakau saat ini masih belum terlalu populer di desanya. Namun, kata dia, sudah ada beberapa petani sekitar yang mulai melakukan proses pembibitan dini ini.

“Yang sudah mulai mendekati akhir panen biasanya sudah ada yang melakukan penutupan bunga. Tapi kebanyakan belum banyak yang menerapkan teknis seperti itu,” ungkap petani asal Desa Dawuhan, Kecamatan Krejengan ini. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainulah FT


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura