Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Politik · 2 Okt 2020 11:26 WIB

Klarifikasi Ekasila, Teno Tegaskan Pancasila Harga Mati.


					Klarifikasi Ekasila, Teno Tegaskan Pancasila Harga Mati. Perbesar

BUGULKIDUL-PANTURA7.com, Raharto Teno Prasetyo, kader PDI Perjuangan yang juga calon petahana di Pilwali Kota Pasuruan 2020, memberikan klarifikasi atas kata ‘Ekasila’ yang belakangan viral di media sosial (medsos) pun Whapsapp Grup (WAG).

Istilah ‘Ekasila’ memang sempat dilontarkaan calon walikota nomor urut 2 itu, dalam pidato Deklarasi Kampanye Damai, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan, pada Sabtu (26/09/2020) lalu.

Dalam klarifikasinya, Teno memutarkan ulang video sambutannya di Deklarasi Kampanye Damai tersebut. Video itu dipertontonkan kepada awak media dan para elit politik dari parrtai pengusungnya.

Merujuk pada pidato sambutannya, Teno menyebut, ia sama sekali tidak mengatakan ingin merubah pancasila apalagi memimpin Kota Pasuruan dengan Ekasila yang merupakan pengerdilan dari Pancasila.

“Kami tetap dalam barisan Pancasila. Tidak ada dari kami yang ingin merubah Pancasila, Pancasila harga mati bagi kita,” tandas Teno dalam pernyataannya di sebuah rumah makan di Kecamatan Bugul Kidul, Jumat (02/10/20).

Teno menambahan, ia bersama Moh. Hasjim Asy’ari yang mendampinginya maju di Pilwali Kota Pasuruan, merasa dirugikan dengan munculnya narasi-narasi berbentuk hasutan dari penggalan video sambutannya yang beredar di dunia maya.

“Dari penggalan video tidak ada yang menyebutkan saya ingin mengganti Pancasila, justru narasi-narasi yang dituliskan itulah yang menjadi hasutan,” tambahnya.

Diketahui, dalam pidato sambutan di Deklarasi Kampanye Damai sebelumnya, Teno mengatakan, jika Pancasila diperas, munculah ekasila yang didapatkan dari Trisila, yaitu dari sosio nasionalis, sosio demokratis, dan ketuhanan yang berkebudayaan.

“Dan jika kita peras lagi, kita kristalisasi lagi, hanya ada satu kata untuk mewujudkan Kota Pasuruan yang lebih maju dan sejahtera adalah dengan cara bergotong-royong,” tambahnya dalam pidato tersebut. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

21 November 2024 - 18:50 WIB

Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU

21 November 2024 - 18:30 WIB

Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan

21 November 2024 - 14:36 WIB

Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

21 November 2024 - 14:25 WIB

Program Kartu Pupuk Subsidi Paslon 01 Dapat Disoroti Petani Lumajang

21 November 2024 - 14:04 WIB

Bawaslu Kota Probolinggo Petakan 26 Indikator Potensi TPS Rawan

20 November 2024 - 19:08 WIB

KPU Kabupaten Pasuruan Gelar Simulasi Pemungutan Suara Jelang Pilkada

20 November 2024 - 17:32 WIB

KPU Kota Probolinggo Simulasi Pencoblosan, Libatkan Beragam Pemilih

20 November 2024 - 15:44 WIB

Yudha Calon Wakil Bupati Lumajang Tidak Perlu Beretorika, tapi Kerja Nyata

20 November 2024 - 13:27 WIB

Trending di Politik