Menu

Mode Gelap
Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

Kesehatan · 7 Okt 2020 15:26 WIB

Besok, Keluarga Pasien Meninggal Covid-19 Ditracking Massal


					Besok, Keluarga Pasien Meninggal Covid-19 Ditracking Massal Perbesar

PAKUNIRAN-PANTURA7.com, Pasca diketahui hasil swab jenazah di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, terkonfirmasi positif Covid-19, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo akan melakukan tracking massal.

Koordinator Keamanan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ugas Irwanto mengatakan, tracking massal terhadap kontak erat dan keluarga si pasien akan dilakukan di kantor desa setempat, pada Kamis (8/10/2020) pagi.

“Tidak hanya dari keluarganya saja, siapapun warga di sana yang ketika proses pemulasaraan terlibat. Apalagi saat tahlil, posisi jenazah sudah tidak menggunakan peti lagi,” kata Ugas, Rabu (7/10/2020).

Selama proses tracking kontak erat, lanjut Ugas, sebagai bentuk antisipasi timbulnya kericuhan dengan warga sekitar, pihaknya akan melibatkan seluruh unsur terkait mulai dari Satpol PP, kepolisian hingga petugas satgas kecamatan.

“Kalau besok mau melawan atau mau bikin gaduh, ricuh atau segala macam, saya persilahkan. Tapi konsekuensinya harus ditanggung sendiri. Hal ini juga sebagai bukti kalau kami tidak main-main dalam kasus ini,” ancam Kepala Bakesbangpol Kabupaten Probolinggo ini.

Terpisah, PANTURA7.com berusaha menghubungi sejumlah pihak keluarga untuk dimintai keterangan. Namun sama sekali tidak ada respon, meski sambungan via seluler aktif dan pesan pribadi melalui WhatsApp (WA) terbaca.

Diketahui sebelumnya, Proses pemulasaraan jenazah Musolli, dengan prosedur protokol kesehatan (Prokes) di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Minggu (4/10/2020) pagi, bergejolak.

Kericuhan terjadi saat petugas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, hendak memakamkan warga Desa Gunggungan Lor dengan prosedur prokes. Namun keluarga pasien menolak dan melawan saat pasien akan disalati.

Sementara, Satgas Covid-19 tengah mengkaji UU nomor 4 tahun 1984 pasal 14 yang berbunyi : barang siapa sengaja menghalangi-halangi pelaksanaan penaggulangan wabah penyakit menular, maka ancaman hukumannya 1 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 juta. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan