MAYANGAN-PANTURA7.com, Ribuan orang dari kalangan buruh, mahasiswa, dan masyarakat sipil di Indonesia serentak turun ke jalan, berdemonstrasi menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker), Kamis (8/10/2020).
Sisi lain, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kota Probolinggo melakukan aksi “adem ayem” dengan cara berdoa bersama di sekretariatnya, Jalan Imam Bonjol.
Acara itu dihadiri Wawali HMS. Subri, Forkopimda Kota Probolinggo, perwakilan Apindo Sahri, Ketua K-SPSI M Faisol, Plt Kepala DPMPTSP Aman Suryaman juga anggota organisasi pekerja.
Faisol memilih tidak menginstruksikan anggotanya turun ke jalan. “Kami hanya menggelar doa bersama dengan tujuan utama bagaimana bisa mengambil makna dari semuanya. Menjalani semua tanpa ada kerusuhan-kerusuhan. Saat ini kami mengadakan doa bersama dengan tujuan tidak lepas dari sebuah keadilan,” katanya.
Faisol mengakui, semua pengurus KSPI di Jawa Timur menolak terhadap UU tersebut melalui aksi turun ke jalan.
Sementara itu Wawali Subri memberikan apreasi kerja keras pekerja di Kota Probolinggo. “Saya bangga atas kerja keras panjenengan semua dapat melaksanakan kegiatan lebih ke arah persuasive. Terpenting, strategi ke depannya bagaiman cara bagi pekerja untuk menyiapkan strategi dalam penolakan UU tersebut,” katanya.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Ambariyadi Wijaya juga mengapresiasi DPC KSPSI Kota Probolinggo. “Yang jelas, saya siap menerima curhatan, pengaduan apa saja sepanjang kami bisa memberikan solusi secara musyawarah,” katanya.
Perwakilan Apindo Kota Probolinggo, Sahri mengaku, prihatin terkait UU Cipta Kerja. Apindo memahami situasi dan kondisi yang terjadi secara global melanda Indonesia. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi