Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Ekonomi · 13 Okt 2020 15:10 WIB

Terpapar Hujan, Produksi Garam Mejan


					Terpapar Hujan, Produksi Garam Mejan Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Probolinggo beberapa hari terakhir, membuat petani garam gusar. Pasalnya, kristalisasi air laut menjadi garam terhambat.

Keresahan petani garam, tak terkecuali dirasakan oleh produsen garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Kristalisasi garam yang biasanya hanya butuh waktu dua hari, kini memakan waktu lebih lama.

“Kini para petani harus menunggu 4 sampai 5 hari untuk panen. Hujan menjadi masalah utama, masa panen jadi lebih lama,” kata Ketua Kelompok Petambak Garam Kalibuntu Sejahtera, Suparyono, Selasa (13/10/2020).

Padahal sebelumnya, lanjut Suparyono, garam produksi para petani Kabupaten Probolinggo, banyak diminati pedagang dari luar daerah karena dinilai lebih jernih. Harga jual garam, juga cukup bersahabat dibandingkan pertengahan tahun 2020 lalu.

“Dulu waktu Kabupaten Probolinggo zona merah, tidak ada pesanan dari luar daerah. Tapi sekarang Kabupaten Lumajang dan sekitarnya, sudah pesan lagi, tapi persoalannya kristalisasi garam terkendala hujan,” jelas dia.

Menurut Suparyono, harga jual garam saat ini berada di kisaran Rp 400 sampai Rp 500 ribu per ton. Jika takarannya disederhanakan, harga garam  per kilogram, berada di kisaran Rp 400 hingga Rp 450.

“Tidak bisa diprediksi harganya, tapi saat ini harganya masih lumayan (mahal). Semoga saja tetap dengan harga segitu atau naik lagi,” pungkas dia. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi