WONOASIH-PANTURA7.com, Usia senja harus dijalani Parmi (81) warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dengan serba kekurangan. Ia hidup sebatang kara di rumah reot, matanya sudah tidak bisa melihat meski masih bisa berjalan.
Setiap hari, Nenek Parmi dirawat oleh Rima, tetangganya. Tempat yang ditinggali Nenek Parmi adalah tanah milik Rima, yang diberikan ke Parmi untuk ditempati sementara.
“Puskesmas, lurah dan Baznas suruh kesini segera,” kata Wali Kota Probolinggo kepada Camat Wonoasih, Deus Wanandu saat meninjau kondisi Parmi.
Sesuai permintaan Rima, Nenek Parmi akan diberi Rantang Sehat untuk menjamin kebutuhan makan dan minum kedepannua. Melalui dana Baznas Nenek Parmi akan diberi bantuan kipas angin, selimut, kasur, bantal, guling, perlak.
“Maunya saya tembok tapi dari yang jaga keberatan, karena kalau malam Nenek Parmi tidur di dalam rumah tetangga yang merawat itu. Jadi, kami akan memberikan apa yang diminta untuk kelengkapan di dalam rumah,” imbuh Hadi.
Wali kota mengaku terkejut karena masih ada kondisi lansia seperti itu. Jika tidak turun ke lapangan ia tidak akan tahu seperti apa situasi yang sebenarnya.
“Targetnya di tahun 2022 nanti RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) tidak ada lagi di Kota Probolinggo,” ujar Wali Kota.
Sebelum ke nenek Parmi, Wali Kota mengunjungi rumah lansia lainnya, Surya (80) di Jalan Amir Hamzah, Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih. Kepada nenek Surya, Wali Kota memberikan bantuan kursi roda.
Wali Kota menyebut, bantuan yang diberikan merupakan sebagian uang gaji yang ia sisihkan. Ia terenyuh melihat kondisi nenek Surya yang hidup kekurangan dengan kondiai kaki bengkak dan mata kabur.
“Dengan bantuan kursi roda ini, nenek Surya bisa keluar ke halaman, jalan-jalan, Kalau menunggu pemerintah lama prosesnya, harus didata dan diajukan dulu,” tutur mantan anggota DPR-RI ini. (Adv)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT