Menu

Mode Gelap
Warga Sidepan Winongan Jadi Korban Begal, Dibacok dan Motor Dirampas Balap Sepeda Tour Semeru lll Diikuti Berbagai Daerah Menteri Pekerjaan Umum Tinjau Tol Probowangi Pasca Dibuka Fungsional Menjelang Natal, Cemara Poa-poa di Prigen Banjir Pesanan Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang Sekda Lumajang: APIP Diperlukan untuk Cegah Korupsi

Nasional · 23 Okt 2020 15:41 WIB

Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi


					Mobile JKN Jadi Layanan Primer Dimasa Pandemi Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Aplikasi mobile JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang awalnya hanya berisi informasi dasar bagi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, kini menjadi layanan primer ditengah pandemi Covid-19. Penggunaan aplikasi ini, selain simpel juga sesuai protokol kesehatan.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyebut, aplikasi mobile JKN amat terasa dampaknya selama pandemi Covid-19. Salah satunya, peserta BPJS Kesehatan bisa skrining mandiri Covid-19.

“Dengan skrining mandiri, warga yang masuk kategori rendah Covid-19, bisa tinggal di rumah saja, menjaga kesehatan dengan cuci tangan pakai sabun atau berolahraga rutin,” kata Andayani dalam zoom media workshop BPJS Kesehatan, Jum’at (23/10/2020).

Sementara, lanjutnya, bagi masyarakat yang berisiko sedang hingga tinggi, maka dapat kontak dokter untuk berkonsultasi via chat. Kemudahan lain, peserta dapat mencari tahu jadwal operasi dan cek ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

“Sampai dengan 20 Oktober 2020, jumlah FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang teregistrasi antrian online mencapai 15.122 FKTP,” tandasnya.

Dikatakannya, JKN mobile membuat waktu tunggu pelayanan kesehatan terpangkas karena peserta tidak perlu datang langsung ke FKTP. “Sehingga dapat mengurangi resiko penularan penyakit,” paparnya.

Meski menawarkan sejumlah kemudahan, namun JKN mobile bukannya tanpa kendala. Aplikasi yang pertama kali dirilis pada November 2017 itu, tidak sepenuhnya mampu diserap peserta, terutama di daerah.

“Kita kembalikan lagi ke masyarakat, mungkin kalau masyarakat di perkotaan bisa mengetik, lalu bagaimana dengan masyarakat di pelosok,?” terang Kabid SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Pasuruan, Achmad Zammanar Azam.

Atas pertimbangan itu, dijelaskan Azam, BPJS Kesehatan menyiapkan opsi bernama PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp). “Nomor telfon sudah kita tempelkan di seluruh rumah sakit dan puskesmas,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Demi Swasembada Gula Nasional Butuh Dukungan Semua Menteri

20 November 2024 - 19:29 WIB

Huntap Lumajang Jadi Percontohan Nasional

24 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Sah! Prabowo-Gibran Dilantik jadi Presiden-Wapres RI

20 Oktober 2024 - 13:43 WIB

KIM Desa di Lumajang Masuk 10 Besar Nasional dan 10 Besar Jatim

15 Oktober 2024 - 15:30 WIB

Terkendala Anggaran, Persipro 54 Terancam Gagal Arungi Liga 3 Jatim

10 Oktober 2024 - 11:49 WIB

Hadapi UU PDP, AMSI Gelar Pelatihan Perusahaan Media

15 September 2024 - 18:04 WIB

Manuver Presiden Jokowi Usai Jabatan Berakhir, Gabung Partai Gerindra?

3 September 2024 - 09:22 WIB

Prabowo Subianto: Pemimpin Baru Indonesia yang Didukung Presiden Jokowi dan Isu Keretakan

2 September 2024 - 15:12 WIB

Apa yang Terjadi Jika Kotak Kosong Menang dalam Pilkada 2024? Ini Tahapan yang Harus Dilalui

2 September 2024 - 11:58 WIB

Trending di Nasional