SUKAPURA-PANTURA7.com, Kuota tiket masuk ke Gunung Bromo selama libur panjang akhir Oktober ini habis dipesan calon wisatawan. Sisi lain, kuota tiket masuk dipatok sekitar 40% dari kapasitas total yakni, 1.400 pengunjung selama masa pandemi Covid-19.
“Kami menyediakan kuota 40 persen dari kapasitas 1.400 pengunjung atau sebanyak 560 pengunjung per hari. Kuota pengunjung sebanyak itu habis dipesan,” kata Kepala Seksi Wilayah 1 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarmin, Jumat (30/10/2020).
Dikatakan tiket sudah habis dipesan secara online hingga 31 Oktober mendatang. “Jika ada pengunjung yang langsung datang ke Gunung Bromo akan kami tolak,” katanya.
Di masa pandemi Covid-19, kata Sarmin, pengelola dan pengunjung harus menaati protokol kesehatan secara ketat. Selain itu pengunjung diimbau tidak mendekati kawah Gunung Bromo dari radius 1 kilometer.
Hal ini, kata Sarmin, berdasarkan hasil rilis dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Meterologi Klimatilogi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Gunung (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Bromo.
Intinya, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Bromo agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Letusan freatik biasa terjadi di Gunung Bromo dengan tanpa tanda-tanda sebelumnya. Letusan dinilai berbahaya karena menyemburkan material batu, pasir, dan lain-lain dari dalam perut bumi.
“Sebelumnya letusan freatik pernah terjadi di Bromo, makanya untuk menjaga jarak aman, kami imbau untuk menjaga jarak 1 kilometer dari kawah Gunung Bromo,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi