Menu

Mode Gelap
Geger! Warga Wonosari Lumajang Temukan Mayat di Tengah Sawah Nestapa Rudi Hartono, 2 Tahun Terbaring Sakit di Gubuk Sempit Gol Indah Risdianto Bawa Persipro 1954 Imbangi Tuan Rumah Persid Jember 1 – 1 Kamis, Gus Haris – Ra Fahmi Bakal Ditetapkan sebagai Bupati – Wakil Bupati Probolinggo Terpilih Harga Cabai Rawit di Kota Pasuruan Tembus Rp 120 Ribu Per Kilogram Ratusan PKL Laporkan Balik Agus, Pemalak di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan

Berita Pantura · 1 Nov 2020 04:07 WIB

Sungai Tersumbat Sampah, Banjir di Winongan Belum Surut


					Sungai Tersumbat Sampah, Banjir di Winongan Belum Surut Perbesar

WINONGAN-PANTURA7.com, Sejumlah desa di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, hingga Minggu (1/11/2020) siang, masih tergenang banjir. Desa-desa tersebut diantaranya Desa Winongan Kidul, Bandaran, Prodo, Lebak dan Winongan Lor.

Pantauan PANTURA7.com, pada pukul 11.10 WIB, genangan air masih tinggi di sejumlah wilayah di 6 desa tersebut. Ketinggian air genangan bervariasi, antara 50 hingga 100 sentimeter.

Salah seorang warga Winongan Kidul, Muhammad Umar (40), menyebut, wilayah tergenang air di desanya meliputi 5 dusun. Meliputi Dusun Serambi, Kebondalem, Cokropaten dan Pandean Wetan, Diyunan.

“Dari empat dusun tersebut ada yang tidak biasa. Biasanya Dusun Pandean Wetan tepatnya di belakang SD Winongan Kidul ini jarang banjir, tapi saat ini terendam banjir,” ujar di lokasi.

BANJIR : Tumpukan sampah terlihat mengenang di Sungai. (Foto : Moh Rois).

Umar menambahkan, genangan air sampai saat ini belum surut karena juga faktor air laut yang sedang pasang. “Iya, mungkin karena laut pasang bulan purnama,” paparnya.

Sementara Abdul Karim (45) warga Desa Bandaran mengatakan, penyebab banjir di wilayah Kecamatan Winongan lambat surut karena dipengaruhi oleh tiga faktor berbeda.

Pertama, jelasnya, karena disaat hujan turun air laut pasang sehingga lambat suru. Lalu yang kedua, akibat banjir kiriman dari wilayah atas atau kawasan selatan Kabupaten Pasuruan, yang cukup besar sehingga sungai meluap.

“Yang terakhir akibat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Mereka membuang sampah di sungai sehingga terjadi penumpukan sampai di bawah Jembatan winongan dan menyumbat aliran sungai,” urainya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Trending di Berita Pantura