PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Potensi banjir dan badai La Nina berpotensi terjadi Desember 2020 hingga Januari 2021 mendatang termasuk di Kota Probolinggo. Bahkan hujan diperkirakan baru berakhir Maret 2021.
“Perlu langkah preventif seperti masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Kepala Badan Penanungglan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetio, Selasa (3/11/2020).
Potensi banjir dan badai La Nina, kata Sugito, berdasarkan hasil penelitian yang dirilis Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Sugito menambahkan, memang di Kota Probolinggo potensi banjirnya kecil karena tidak ada saluran sungai utama. Sungai utama terdekat dari Kota Probolinggo terletak di “daerah tetangga”, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Banjir sesaat biasa terjadi di Kota Probolinggo karena saluran-saluran (drainase) di Kota Probolinggo tersumbat dan airnya meluber. Hal itu mengakibarkan genangan air, bahkan banjir.
“Pada hujan dengan intensitas tinggi, berkisar lima sampai enam jam, ada beberapa kelurahan yang berpotensi terjadi genangan air bahkan bisa banjir,” kata Sugito.
Seperti pada pekan lalu, kata Sugito, saat ada hujan deras sekitar lima jam, terjadi genangan air sekitar 50 Cm di sejumlah kelurahan seperti, Jati, Wiroborang, Tisnonegaran, Sukabumi dan Mayangan. Beruntung saat itu air laut sedang surut sehingga proses alirannya lancar.
Sehingga BPBD selalu mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar dan jangan sampai ada saluran air yang tersumbat oleh sampah.
“Apabila ada intensitas hujan tinggi dan saluran airnya lancar, maka kita masih bisa terbebas dari banjir dan genangan air,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi