KRUCIL-PANTURA7.com, Seekor burung elang sikep-madu Asia atau Oriental honey buzzard (OHB) berhasil diselamatkan dari rumah seorang warga di dusun Kalimanguk, Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Karena kondisinya mengkhawatirkan satwa liar dilindungi itu kemudian dibawa menuju kandang transit Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur guna mendapatkan tindakan dan penanganan lebih lanjut, pada Rabu (11/10/2020).
Plh. Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Probolinggo, Wiwin Sepiastini mengemukakan bahwa Kondisi OHB saat dievakuasi dalam keadaan lemah dan sakit sehingga perlu segera dilakukan tindakan medis oleh dokter hewan.
“Menurut informasi dari dokter yang menangani luka di dada OHB tersebut luka bekas berkelahi, dan diduga lukanya sudah lama dan dalam,” jelas Wiwin.
Ia menambahkan, penyelamatan satwa liar ini bermula dari laporan warga desa Kalianan kepada komunitas fotografer satwa liar Probolinggo (5:Am Wildlife Photography) yang kemudian berkoordinasi dengan pihaknya untuk penanganan lebih lanjut.
“Kami sangat mengapresiasi adanya laporan temuan tersebut dan masyarakat yg telah melakukan penyelamatan terhadap satwa liar dilindungi. Petugas kami terbatas dan kami tidak bisa berjalan sendiri dalam melakukan kegiatan penyelamatan satwa,” paparnya.
Anggota komunitas 5:am_wildlifephotography, Nur Akhmad menyebut, saat ini Indonesia sedang menjadi jalur perlintasan dan persinggahan bagi banyak spesies burung yang sedang terbang bermigrasi untuk menyambung hidup. OHB adalah satu dari banyak spesies yang bisa dijumpai di saat musim migrasi.
“Fenomena unik kelompok burung yang terbang ribuan kilometer dan singgah di Indonesia, sampai saat ini juga masih bisa diamati di wilayah Probolinggo setiap tahunnya. Untuk Raptor migran asal Siberia ini selain di Krucil, kami juga sering menjumpai di kawasan mangrove Probolinggo,” ulas pria yang disapa Inung ini.
Dijelaskan Inung, banyak spesies yang menggantungkan hidupnya di alam Probolinggo. Ia menyampaikan terimakasih atas kepedulian pemerhati lingkungan dan komunitas pecinta satwa, yang turut menjaga kelestarian hutan dan burung migran tersebut.
“Sehingga fenomena ekologi yang telah berlangsung jutaan tahun lalu ini bisa terus dinikmati oleh generasi – generasi selanjutnya,” tandas pria yang juga Perangkat Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan ini. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT