MARON-PANTURA7.com, Tim Hadrah At-Thoyibin di Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, mendapatkan bantuan Rp 50 Juta dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Dana itu dimanfaatkan untuk menunjang kearifan lokal.
Pemimpin Tim Hadrah At-Thoyibin, Hasyim menjelaskan, bantuan itu ia terima dua pekan lalu. Sejak mendapatkan bantuan, permintaan pementasan hadrah semakin ramai, bahkan hingga ke sejumlah kecamatan tetangga.
“Dapat bantuannya sudah sekitar 15 harian, kemudian kami gunakan untuk membeli 4 unit rebana dan bass kendur,” kata Hasyim usai Pagelaran Pementasan Kesenian Tradisional Modern ‘Padang Bulan’ di balai Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Sabtu (21/11/2020).
Bantuan itu, menurut Hasyim, amat membantu mengembangkan kesenian tradisional yang ia dirikan setahun lalu itu. Diantaranya, ia mampu merangkul seniman hadrah putri sebanyak 6 orang, sehingga melengkapi 15 personel putra yang sudah ada.
“Rata-rata personel hadrah kami, tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga kesenian ini dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada mereka. Nah sebelum bergabung, sebagian dari mereka ya balap sepeda motor, suka mabuk dan judi,” paparnya.
Meski kini kian banyak permintaan pementasan, namun Hasyim dan kru-nya tidak ‘rewel’ soal pembayaran. “ Seikhlasnya yang ngundang mau ngasih berapa, selama ini ada yang ngasih Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta,” tandas dia.
Sementara itu, Kaur Perencanaan Desa Pegalangan Kidul, Mohamad Salim mengakui seni musik islami itu berdampak positif bagi warga di desanya. Selain menambah keimanan, tentu saja menambah pundi penghasilan.
“Berkat hadrah padang bulan, akhirnya ada kegiatan positif. Pada awalnya pemula disini kondisinya memprihatinkan, sebagian bahkan ada yang menyimpang dari syariat islam,” beber Salim.
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin yang hadir dalam pagelaran itu berpesan, agar Tim Hadrah At-Thoyibin menguatkan karakter sebagai kesenian lokal dari Desa Pegalangan Kidul.
“Coba nanti kebudayaan lokal lebih punya ke-khasan sehingga ketika tampil lansug diketahui berasal dari Desa Pegalangan Kidul. Dengan begitu, nama baik desa lebih cepat terangkat,” tandas Ofie.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Dinsos Jatim, Djoko Sumbowo mengatakan, program bantuan kearifan lokal tersebut merupakan program Kemensos yang bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Ini salah satu cara pemerintah untuk menekan konflik sosial, ya memberdayakan kearifan lokal. Peran desa sangat penting agar para pemuda tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif,” papar Djoko.
Dari belasan penerima program kearifan lokal Kemensos di Jawa Timur tahun 2020, menurut Djoko, seniman hadrah At-Thoyibin Desa Pegalangan Kidul merupakan perwakilan satu-satunya yang berasal dari Kabupaten Probolinggo.
“Jadi tolong dijaga, jangn sampai melakukan ha-hal yang tidak sesuai aturan, terpengaruh atau terprovokasi oleh tokoh dan ormas tertentu. Jangan mudah percaya informasi yang tidak benar sebelum ada klarifikasi,” pesannya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT