PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Perempuan Tani HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kabupaten Probolinggo bersama Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) Kabupaten Probolinggo dan Forum IKM Jawa Timur melakukan kunjungan dan peninjauan produk-produk UMKM yang ada di Rumah UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo.
Kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo dr. Mirrah Samiyah didampingi Ketua RKIH Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali dan Ketua Forum IKM Jawa Timur Selvi Agustin ini disambut oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto.
Saat tiba di Rumah UMKM tersebut, Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo dr. Mirrah Samiyah didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto bersama RKIH dan Forum IKM Jawa Timur melihat-lihat produk UMKM Kabupaten Probolinggo mulai dari makanan dan minuman, handycraft, batik, bordir dan lain sebagainya.
Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Probolinggo dr. Mirrah Samiyah mengatakan kedatangannya ke Rumah UMKM Kabupaten Probolinggo bertujuan untuk menjalin silaturahim dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo sesuai dengan arahan dari Bupati Probolinggo.
“Kami ingin nantinya ada kolaborasi, koordinasi, komunikasi dan sinergi lintas sektor untuk memajukan produk UMKM binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo bersama dengan organisasi kemasyarakatan yang lainnya,” katanya.
Dengan adanya pertemuan ini jelas Mia, pihaknya bersama dengan RKIH dan Forum IKM Jawa Timur mendapatkan banyak hal dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu sehingga seperti jargonnya Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Bela dan Beli produk UMKM Kabupaten Probolinggo.
“Dengan adanya kolaborasi bersama lintas sektor ini, kita ingin memperkuat jajaran UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo. Kita ingin mengkolaborasikan segala program kegiatan yang kita miliki dan ikatan-ikatan yang kita miliki di setiap organisasi yang ada di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Menurut Mia, dengan adanya kolaborasi dan koordiasi ini pihaknya akan semakin mencoba untuk memasarkan produk-produk UMKM yang selama ini mungkin hanya masyarakat lokal saja yang tahu dan bahkan masyarakat lokal tidak tahu dengan produknya sendiri.
“Ternyata dengan pertemuan ini dan komitmen dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, pihaknya ingin bersama-sama memasarkan produk UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo ke kancah nasional bahkan internasional,” terang dia.
Mia mengharapkan ke depan masyarakat dengan adanya masa pandemi dengan keterburukan ekonomi masyarakat, lambat laun dengan tekad yang sama bisa membangun ekonomi yang sudah terburuk untuk menjadi lebih bangkit dan berdaya kembali.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto menyampaikan jumlah UMKM di Kabupaten Probolinggo mencapai 68.851 dengan rincian usaha mikro 62.262, usaha kecil 6.106 dan usaha menengah 483.
“Untuk legalitas UMKM seperti ijin usaha sudah difasilitasi oleh pemerintah secara gratis dengan sistem OSS (Online Single Submission) perijinan secara elektronik bisa dilayani di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo dan Mal Pelayanan Publik Kabupaten Probolinggo,” paparnya.
Anung menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dari Perempuan Tani HKTI, RKIH dan Forum IKM Jawa Timur di Rumah UMKM Kabupaten Probolinggo. Karena dari sini bisa diketahui bagaimana perkembangan UMKM serta sepak terjang dari RKIH dan Forum IKM Jawa Timur yang ternyata sangat luas dan berhubungan dengan UMKM yang pada dasarnya ditangani oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo.
“Ke depan kami akan meminta bantuan dari Forum IKM Jawa Timur untuk memformat produk-produk UMKM dan dimasukkan di katalog. Nantinya kita akan membranding produk-produk UMKM dan mengadakan pertemuan-pertemuan berikutnya untuk membawa UMKM-UMKM Kabupaten Probolinggo ke level Jawa Timur maupun luar Jawa Timur,” tegasnya.
Lebih lanjut Anung menegaskan bahwa UMKM yang sudah diperhatikan sekali oleh Presiden Republik Indonesia ini harus terus dikembangkan dan sesuai dengan jargon Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Bela dan Beli. Jadi UMKM harus dibela dan UMKM juga untuk dibeli.
“Sebaiknya UMKM memaksimalkan kemampuannya, karena pelatihan-pelatihan banyak sekali yang sudah pemerintah berikan kepada mereka. UMKM harus memaksimalkan apa yang bisa dia dikerjakan dan kita akan menjual UMKM melalui online bukan offline lagi. Berarti mereka harus membuat produknya dan membranding produknya harus lebih baik daripada biasanya,” pungkasnya. (*)
Penulis : SONY WAHYU WIRAWAN
Instansi : Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Daerah : Kabupaten Probolinggo