BEJI-PANTURA7.com, Alokasi anggaran miliaran untuk pemasangan pipa transmisi limbah 5 perusahaan di Sungai Selorawan yang dibuang ke Sungai Wrati di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, dinilai bukan jaminan untuk menyelesaikan limbah. Sebaliknya, hal itu disebut memicu masalah baru.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Hufron, kepada wartawan, Rabu (2/12/2020). Menurutnya, pipansasi limbh di Sungai Selowran justru menimbulkan masalah baru bagi tiga desa terdampak.
“Justru yang perlu dibenahi terlebih dahulu adalah ipal (Instalasi pengolahan air limbah, red) 5 perusahaan sebelum di buang ke sungai, bukan malah membangun pipa dengan anggaran milyaran rupiah,” kata Kades Hufron.
Kades menambahkan, ia mendapat informasi bahwa dalam beberapa hari kedepan akan ada aksi penolakan dari ratusan warga di tiga desa, yakni Desa Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto terkait pipanisasi limbah tersebut.
Kades juga menjelaskan, ia bersama beberapa kades lainnya yang dianggap desanya terdampak, pernah di undang ke kantor Pemerintah Kabuten (Pemkab) Pasuruan di Jln. Hayam Wuruk No 14 Kota Pasuruan, untuk mediasi dengan perwakilan 5 perusahaan.
“Rapat tersebut membahas rencana pemasangan pipa di Sungai Selorawan. Para kades meminta sebelum kegiatan dilakukan, supaya ada sosialisasi kepada masyarakat, akan tetapi saran dan masukan tersebut tidak dilakukan oleh DLH,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Beji, Tauiqul Ghoni mengatakan, ia tidak mengetahui banyak soal pemasangan pipa tersebut. Awalnya, ia memang pernah di undang dalam rapat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan dan perwakilan 5 perusahaan.
“Tetapi dalam perjalanannya, saya tidak tahu. Untuk detilnya, coba konfirmasi ke DLH,“ sanggah Ghoni. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT