Menu

Mode Gelap
Karyawati Eratex Kena Begal di Maron, Motor Dirampas 174 Warga Kota Probolinggo Bakal Naik Haji, Diminta Segera Lunasi BPIH Memalukan! Sekelompok Pria Pesta Miras di Area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Sebelum Bunuh Istri, Suami di Probolinggo Minta ‘Jatah’ ke Korban Pemkot Pasuruan Ajukan Lima Raperda, Ini Isinya Fenomena Tabrakkan Diri ke Kereta Api Mulai Marak di Kota Probolinggo, ini Kata Psikolog

Politik · 6 Des 2020 12:52 WIB

Dipecat PDI-P, Pudjo Basuki ‘Pasang Badan’


					Dipecat PDI-P, Pudjo Basuki ‘Pasang Badan’ Perbesar

PASURUAN-PANTURA7.com, Mantan Wakil Walikota Pasuruan, Pudjo Basuki buka suara pasca ia dan istrinya, Luluk Mauludiyah, dipecat dari Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDI-P), Jum’at (4/12/20) kemarin.

Pudjo, sapaan akrab politisi senior PDI-P itu, mengaku terpaksa membelot dari intruksi partai dalam Pilkada Serentak 2020 Kota Pasuruan, karena dalam perjalanan politiknya, ada garis merah yang melibatkan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Garis merah yang dimaksud adalah, beber Pudjo, bahwa Gus Ipul merupakan salah satu politisi PKB yang direstui oleh almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gys Dur) untuk pindah partai ke PDIP.

Singkat cerita, Pudjo mengatakan ia sempat bertemu dengan Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno Putri di rumahnya di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 2005 atau 15 tahun silam. Saat itu, Pudjo menjabat sebagai Wakil Walikota Pasuruan.

Saat itulah, ia mendengar cerita dari Megawati Soekarno Putri bahwa KH. Abdurrahman Wahid dan Megawati melakukan pembahasan tentang salah satu dari dua kader PKB yang dapat direkrut oleh PDIP.

“Yakni Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf. Kemudian Bu Mega memilih Pak Saifullah Yusuf,” kata Pudjo menceritakan.

Oleh sebab itu, imbuhnya, secara pribadi Pudjo berani mengambil konsekuensi untuk mendukung Gus Ipul dalam pilkada Kota Pasuruan tahun 2020 ini. Alih-alih mendukung Raharto Teno Prasetyo, yang diberangkatkan oleh PDI-P.

Meski begitu, ia tetap menyayangkan dan mempertanyakan alasan PDI-P memecatnya. Sebab, ia kini hanyalah kader biasa, bukan sebagai pengurus partai.

Karena itu, Pudjo berencana mengajukan surat pembelaan diri dalam kongres ke-6 PDI-P, “Saya tidak ingin keluar, tapi akan saya ajukan surat pembelaan diri agar dapat diputuskan surat rehabilitasi,” urainya.

Ia bertekad tetap loyal dan tidak ingin kelluar dari partai berlambang moncong putih itu. Sejatinya, klaim Pudjo, ia banyak mendapat tawaran untuk bergabung ke partai lainnya.

“Satu prinsip saya, bahwa saya akan bergabung dengan himpunan orang-orang kecil,” pungkasnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

KPU Probolinggo Belum Kembalikan Silpa Hibah Pilkada Serentak 2024, Nilainya Miliaran

24 Februari 2025 - 20:10 WIB

KPU Tetapkan Amin-Ina sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo Terpilih

6 Februari 2025 - 20:56 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, KPU Kabupaten Probolinggo Janji Kembalikan

27 Januari 2025 - 16:40 WIB

Anggaran Pilkada Tersisa Rp 10 Miliar, DPRD Desak KPU Kab. Probolinggo Segera Kembalikan

27 Januari 2025 - 10:32 WIB

Rakor di Banyuwangi Diwarnai Musik DJ, KPU Kab. Probolinggo Beri Penjelasan Begini

21 Januari 2025 - 18:31 WIB

Cap Jempol Darah Tandai Dukungan PDI Perjuangan Kota Probolinggo untuk Megawati

19 Januari 2025 - 18:33 WIB

Paslon Thoriqul Haq – Lucita Izza Rafika Tak Hadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Bupati Lumajang

10 Januari 2025 - 06:27 WIB

Resmi! KPU Tetapkan Gus Haris – Ra Fahmi Pasangan Bupati – Wakil Bupati Probolinggo Terpilih

9 Januari 2025 - 21:31 WIB

Sah, KPU Pasuruan Resmi Tetapkan Rusdi-Shobih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

9 Januari 2025 - 18:35 WIB

Trending di Politik