Menu

Mode Gelap
Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi

Pemerintahan · 10 Des 2020 09:52 WIB

Pengganti Subri Diprioritaskan dari Demokrat


					Pengganti Subri Diprioritaskan dari Demokrat Perbesar

MAYANGAN-PANTURA.com, Sehari setelah meninggalnya Wakil Walikota (Wawali) Probolinggo, HM. Soufis Subri, mulai muncul teka-teki siapa pengganti politisi Partai Demokrat itu. Sisi lain, muncul usulan agar pengganti Subri diprioritaskan dari kader Partai Demokrat.

Dari informasi yang beredar, kini mencuat dua nama yang tengah dipersiapkan untuk menempati posisi Wawali Probolinggo. Yakni, Heru Estiadi (Komisi II) dan Sri Wahyuningsih (Komisi III), keduanya politisi Partai Demokrat.

Menurut Ketua DPRD Kota Probolinggo dari fraksi PKB, Abdul Mujib, dalam rangka memutuskan siapa yang akan menjadi Wawali Probolingo mendatang adalah murni kesepakatan bersama. Namun, secara pribadi dirinya lebih memprioritaskan dari Partai Demokrat.

“Khidmat saya secara pribadi lebih memprioritaskan dari Demokrat, karena beliau almarhum (HM Soufis Subri) dari Demokrat,” ujar Mujib melalui sambungan telelepon, Kamis (9/12/2020).

Mujib menambahkan, dirinya tidak bisa memutuskan secara pribadi. Sebagai anggota partai, dirinya tetap menaati keputusan final dari Ketua DPC PKB, Habib Hadi Zainal Abidin.

Mujib menambahkan, dirinya belum membicarakan hal itu dengan ketua partainya. Hal ini disebabkan karena baik Habib Hadi maupun dirinya masih sangat menghargai sosok mendiang Subri.

“Saya akan biacarakan baik-baik terkait hal itu dengan ketua, itu pun jika ketua nyentil masalah itu. Namun jika tidak ada, maka tidak akan ada pembicaraan terkait ini,” imbuhnya.

Mujib menuturkan jika sampai saat ini PKB belum memunculkan satu nama pun. “Kabar pastinya nanti, kita tunggu saja,” katanya.

Meninggalnya Wawali Subri menjadi beban berat terutama dirasakan walikota. Hal itu diungkapkan Habib Hadi usai menjadi imam shalat jenazah di halaman Pemkot Probolinggo, Rabu (8/12/2020).

Walikota mengaku, bebannya ke depan semakin berat sepeninggal Subri. “Kami sering berdiskusi tentang kemajuan kota, kini tugas saya akan menjadi lebih berat,” ujar Habib Hadi.

Usai sepeninggalnya HMS Subri, kini Kota Probolinggo tengah mencari sosok yang tepat, guna melanjutkan perjuangan almarhum memajukan Kota Probolinggo. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

19 April 2025 - 10:36 WIB

Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP

19 April 2025 - 09:42 WIB

Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air

18 April 2025 - 12:58 WIB

Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna

18 April 2025 - 09:11 WIB

Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang

17 April 2025 - 15:24 WIB

Efisiensi Anggaran Pemkab Lumajang: Penghematan Biaya Operasional Menuju Pembangunan Infrastruktur, Kesehatan dan Pembelian Motor untuk Kades

16 April 2025 - 16:45 WIB

Ini Alasan Pemkab Lumajang Pilih Motor Honda PCX untuk 198 Kepala Desa

16 April 2025 - 13:00 WIB

Bupati Lumajang dan Menteri PUPR Bahas Perbaikan Infrastruktur Pasca Bencana

16 April 2025 - 12:04 WIB

Pemkab Lumajang Habiskan Rp7,2 M untuk Belanja Motor Kades, Bupati Beberkan Alasannya

16 April 2025 - 04:33 WIB

Trending di Pemerintahan