Menu

Mode Gelap
Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi

Lingkungan · 15 Des 2020 10:14 WIB

Waspada! Mayoritas Wilayah Probolinggo Rawan Banjir dan Longsor


					Waspada! Mayoritas Wilayah Probolinggo Rawan Banjir dan Longsor Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memetakan daerah-daerah yang berpotensi menjadi Kawasan Rawan Bencana (KRB). Hasilnya, mayoritas wilayah di Kabupaten Probolinggo rawan bencana.

Terdapat 3 bencana alam yang kerap terjadi di Kabupaten Probolinggo jika musim penghujan. Yakni berupa tanah longsor, banjir hingga banjir bandang. Dalam peta BPBD, ada 22 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang berpotensi KRB.

KRB tanah longsor meliputi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Sukapura, Sumber, Kuripan, Tiris, Krucil, Gading, Pakuniran dan Lumbang. Sedangkan KRB banjir mencakup 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Pakuniran, Dringu, Tongas dan Sumberasih.

Sementara KRB tinggi bencana alam kategori banjir bandang, terdapat 10 kecamatan, yaitu Kecamatan Sukapura, Tiris, Krucil, Gading, Pakuniran, Kotaanyar, Paiton, Krejengan, Lumbang dan Tongas.

Atas kondisi itu, BPBD Kabupaten Probolinggo mengimbau bagi warga yang mendiami 22 wilayah yang masuk KRB untuk waspada dan tanggap bencana. Sebab, curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan bencana tak terduga.

“Untuk pencegahan, kami melakukan himbauan tentang kewaspadaan menghadapi musim penghujan, juga selalu mensosialisasikan infomasi hujan sehingga masyarakat memahami antisipasi yang harus dilakukan,” kata Kapala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi, Selasa (15/12/2020).

Selain itu, lanjut Anggit, himbauan formal melalui intruksi Bupati Probolinggo juga sudah disampaikan kepada jajaran pemerintah, baik di tingkat daerah, kecamatan hingga desa. Tujuannya, agar seluruh elemen masyarakat memperhatikan lingkungan sebagai antisipasi pencegahan.

“Seperti membersihkan sungai, saluran air, menanam pohon, mengaktifkan sosialisasi, mitogasi dan beragam ikhtiar lainnya agar kita semuanya mampu mengantisipasi dan mengendalikan bencana alam kedepannya,” ungkapnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 57 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan