MAYANGAN-PANTURA7.com, Ceceran batu bara di badan Jalan Lingkar Utara (JLU) Mayangan, Kota Probolinggo kembali dikeluhkan warga sekitar. Mereka mendesak PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) selaku pengelola pelabuhan agar segera menertibkan truk-truk pengangkut batu bara.
Aktivitas truk pengangkut batu bara sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Hampir puluhan kali truk bolak-balik setiap hari mengangkut batu bara tersebut.
“Sudah banyak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pengoperasian bongkar muat batu bara yang berdekatan langsung dengan pemukiman warga,” terang Barja Warga RT05/RW07 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Kamis (17/12/2020).
Oleh karena itu, lanjut Barja, warga mendesak perusahaan (PT DABN) segera menghentikan kegiatannya bongkar muat batu bara. “Mereka juga harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang sudah terjadi,” ujarnya.
Dikatakan warga sudah beberapa kali melayangkan protes keras kepada manajamen PT DABN. Disayangkan hingga kini belum ada tanggapan dari perusahan BUMD milik Pemprov Jatim itu.
Bahkan warga menegur sopir truk agar menutup bak truk mereka dengan terpal yang sempurna hingga tidak mengeluarkan debu maupun batu-batu kecil yang berjatuhan di jalan.
“Kami merasa jengkel dengan lalu lalang truk pengangkut batubara, karena sepanjang Jalan
disini menjadi kotor dengan banyak batu kecil yang berjayuhan,” kata Muklis, Ketua RT
setempat.
Dampak debu batu bara, selain mengganggu pernapasan, debu yang berhamburan juga
mengganggu aktivitas warga. “Banyak warga dengan terpaksa menutup jualannya bahkan
mereka membersihkan batu kerikil yang berjatuhan di jalan,” imbuhnya.
Pelabuhan Probolinggo (baru) selama ini menjadi tempat pembongkaran ratusan ton batu
Bara. Batu bara kemudian didistribusikan ke industri yang membutuhkan seperti pabrik, pembangkit listrik tenaga uap, dan trading. Ribuan ton batu bara didaratkan di pelabuhan yang dikelola PT DABN sejak tiga bulan terakhir. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi