Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Berita Pantura · 21 Des 2020 11:52 WIB

Warga Terdampak Tambang di Gempol Menolak Relokasi


					Warga Terdampak Tambang di Gempol Menolak Relokasi Perbesar

GEMPOL-PANTURA7.com, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) rencananya akan merelokasi pemukiman 34 Kepala Keluarga (KK) di Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Sebab pemukiman itu berada di tengah-tengah lokasi bekas tambang dengan tebing yang hampir tegak lurus 90°. Lokasi tersebut dinilai rawan bencana alam, khususnya longsor, sehingga dapat membahayakan penduduk yang tinggal di sekitarnya. 

Namun, warga di RT 03 RW 18 Dusun Jurang Pelen 1, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, yang terdampak bekas tambang, nyatanya menolak relokasi. Dalihnya, tanah yang mereka tinggali merupakan tanah kelahiran.

“Warga tidak mau direlokasi, saya sendiri sudah sejak kecil di sini. Pada saat tambang masih beroperasi saja kami tidak mau ditawari pindah tidak mau, apalagi tambang sudah tutup, ya malah tidak mau,” kata ketua RT Dusun Jurang Pelen 1, Hartono, Senin (21/12/2020).

Hartono mengatakan bahwa warga sudah merasa nyaman tinggal di lokasi tersebut. Merelokasi penduduk, imbuhnya, tidak mudah. Sebab tidak hanya memindahkan rumah saja, melainkan juga kebiasaan dan mata pencahariannya.

“Di sini enak mas, kalau tidak punya lauk bisa ambil sayur yang ditanam di belakang rumah. Kalau butuh uang besar tinggal jual ternak, karena tiap rumah punya sapi 5 ekor belum kambing dan ternak lain,” tandasnya.

Jumlah warga yang terdampak tambang di wilayah Desa Bulusari, menurut Hartono, berjumlah 26 KK yang menempati sebanyak 25 unit rumah. 

Hartono tidak risau dengan resiko tinggal di atas lahan bekas tambang yang berpotensi longsor.

“Kalau longsor semoga tidak, tanah di sini tidak mudah longsor. Ya sudah pasrah kalau memang terjadi longsor, yang penting kami tidak pindah,” tegas Hartono.

Hal senada diungkapkan Harti, (42) warga lainnya. Ia juga enggan direlokasi dengan alasan apapun. Alasannya sama dengan Hartono, bahwa sejak kecil ia sudah lahir di tanah tersebut, bahkan saat  wilayah hanya ditempati 2 rumah.

“Saya lahir di sini, sudah puluhan tahun tinggal di sini, tidak mau dipindah,” papar Harti.

Harti juga merasa nyaman tinggal di Dusun Jurang Pelen 1. Alasannya, jalan menuju pemukiman sudah diperbaiki dengan paving dan air bersih sudah tersedia. 

“Kalau longsor yang itu sudah takdir mas, semoga saja tidak,” pungkas Harti menyudahi. (*)


Editor : Efendi Muhamad

Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hendak Nyalip, Pikap Tabrak Truk Gandeng di Jalur Pantura Tongas, Sopir Terjepit

20 September 2024 - 11:19 WIB

Cegah Balap Liar, Jalur Pantura Probolinggo Akan Dipasang Pita Kejut

16 September 2024 - 20:00 WIB

Roda 3 Tabrak Truk di Jalur Pantura Gending, Sopir dan Penumpang Tewas

2 September 2024 - 10:00 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Musim Kemarau, Empat Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Terdampak Kekeringan

26 Juli 2024 - 20:53 WIB

Tentara Gadungan Perampok Janda, Dua Kali Gagal Tes Seleksi TNI

26 Juli 2024 - 20:36 WIB

Partai Golkar Keluarkan Surat Tugas ke Gus Haris – Ra Fahmi untuk Pilkada Probolinggo

26 Juli 2024 - 14:53 WIB

Nyaru Anggota TNI, Warga Blimbing Probolinggo Ploroti Janda asal Blitar

26 Juli 2024 - 13:32 WIB

KA Blambangan Express Catat Rekor, Tempuh Rute Terjauh Banyuwangi – Jakarta

25 Juli 2024 - 21:51 WIB

Trending di Berita Pantura