KADEMANGAN-PANTURA7.com, Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa Timur, membuat trayek bus angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) lesu. Hal itu berimbas pada sepinya lalu-lalang penumpang di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo.
Kepala Terminal Tipe A Bayuangga, Budiharjo menjelaskan, sejak diberlakukannya PPKM jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari terminal turun drastis. Terutama penumpang dari dan ke Surabaya atau Malang.
Meski demikian, jumlah armada bus yang beroprasi setiap harinya masi tetap, yakni sekitar 250 bus. Ratusan bus itu, menurut Budiharjo, sebagian besar jurusan Malang, dan Surabaya. Sisanya jurusan Jember, Situbondo, Bondowoso, hingga Banyuwangi.
“Sejak diberlakukannya PPKM, jumlah penumpang yang berangkat maupun turun di Terminal Bayuangga turun. ASejak pandemi, jumlah penumpang tak sebanyak sebelum pandemi, nah sekarang turun lagi,” ujar Budiharjo, Rabu (13/01/2021).
Dengan kondisi ini, jelas Budiharjo, tak jarang bus yang sudah masuk terminal terpaksa harus kembali ke garasi karena penumpang yang akan diangkut tak sampai 1/4 dari kapasitas tempat duduk bus.
“Ada saja bus yang terpaksa kembali ke garasi karena penumpang sepi, ada juga penumpang yang di-oper ke bus lain lantaran jumlah penumpang yang diangkut tak sepadan dengan target setoran,” tambahnya.
Ia memprediksi, selama angka kasus Covid-19 masih tinggi dan aktifitas masyarakat dibatasi, maka okupansi penumpang bus akan tetap rendah. “Semoga pandemi lekas berakhir,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, Kemendagri beberapa waktu lalu mengintruksikan penerapan PPKM bagi 11 wilayah di Jawa Timur, yang berlaku sejak tangga 11 hingga 25 Januari 2021.
Sebelas wilayah itu meliputi Kota Surabaya, Batu, Madiun, Malang, lalu Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Malang, Madiun, Lamongan, Ngawi dan Blitar. Kebijakan ini dilakukan guna menekan penyebaran virus korona. (ST1)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: A. Zainullah FT