KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pemandangan tak lazim terlihat saat Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menggelar swab massal di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kamis (21/1/2021) pagi. Dua cucu Rodiyah (47),yang meninggal di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan yakni, Rosa (6) dan Zahira (8) juga mengikuti tes swab.
Proses swab massal bagi keduanya pun tidak jauh berbeda seperti biasanya. Hanya saja kedua bocah ini di-swab di satu hidung saja. Meskipun menangis dan meminta agar tidak di-swab, keduanya berhasil di-swab.
“Awalnya tidak mau untuk ikut ke sini, tetapi setelah dibujuk akhirnya mau juga meskipun sempat menangis ketakutan. Hanya ingin memastikan saja, takut terjadi apa-apa, meski sebelumnya tidak pernah sakit,” kata Eva Mardiana, ibu Rosa dan Zahira.
Ikut sertanya kedua anak di bawah ini, menurut Kepala Puskesmas Kraksaan, dr. Nuryakub, tidak menjadi masalah. Terlebih keduanya melakukan kontak erat di rumah sakit saat jenazah neneknya dibawa pulang paksa.
“Karena anak-anak juga rawan tertular, apalagi mereka dalam satu rumah. Langkah ini yang terbaik, selain untuk keluarganya dan kontak erat lainnya juga demi warga di Desa Kalibuntu. Aman, tidak bahaya,” tutur Nuryakub.
Nuryakub berharap, tidak ada satu pun masyarakat Desa Kalibuntu positif Covid-19, terlebih kedua cucu dari jenazah positif Covid-19. “Asal tetap menerapkan protokol kesehatan, insyaallah aman,” tutup dia.
Diketahui sebelumnya, swab dan tracing massal dilakukan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Hal itu terkait insiden penjemputan paksa salah seorang jenazah perempuan terkonfimasi positif Covid-19 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Sabtu (16/1/2021) malam. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT