Menu ✖

Mode Gelap

Kesehatan · 25 Jan 2021 07:25 WIB

Punya Apheresis, Kini Donor Plasma Konvalesen Bisa Dilakukan di RSUD dr. Mohamad Saleh


					Punya Apheresis, Kini Donor Plasma Konvalesen Bisa Dilakukan di RSUD dr. Mohamad Saleh Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Belum terkendalinya penyebaran Covid-19 di Kota Probolinggo, membuat RSUD dr. Mohamad Saleh terus melakukan terobosan. Terbaru, rumah sakit plat merah ini menyediakan alat donor plasma konvalesen atau apheresis.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengatakan, dengan alat itu masyarakat Kota Probolinggo yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19, bisa donor plasma konvalesen. Pendonor, paparnya, tidak perlu jauh-jauh ke Malang atau Surabaya.

“Alat ini hanya tersedia di tiga rumah sakit di Jawa Timur, di RSUD dr. Mohamad Saleh dan rumah sakit di Malang dan Surabaya,” terang Wali Kota saat memantau operasional perdana apheresis di RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo, Senin (25/01/2021) pagi.

Ia berharap, banyak warga Kota Probolinggo yang memanfaatkan alat tersebut sebagai penyintas Covid-19. “Saya berharap banyak, warga yang sembuh dari Covid-19 dapat mendonorkan darahnya, agar dapat membantu sesama,” ujarnya.

Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr. Mohamad Saleh, dr. Boby Mulyadi menjelaskan, ada 800 cc darah yang dihasilkan dalam sekali pengambilan plasma pasien melalui apheresis. Plasma darah yang sudah diambil, akan disimpan dalam suhu -20 derajat.

“Sehingga darah plasma ini dapat bertahan selama 3 hingga 6 bulan. Bahkan jika disimpan dengan suhu -40 hingga -80, darah plasma dapat bertahan hingga selama satu tahun,” jelas dr. Boby.

Menurut dr. Boby, donor plasma konvalesen ini juga akan melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) agar plasma yang dihasilkan dapar disalurkan kepada pasien yang membutuhkan.

“Semakin banyak pendonor tentu semakin banyak tingkat kesembuhan pasien,” paparnya.

Pendonor pertama plasma konvalesen, Yahman mengaku terpanggil untuk mendonorkan plasmanya. Ia tidak ingin, pengalamannya dirawat di rumah sakit akibat terpapar Covid-19 pada November 2020 lalu, dialami oleh orang lain.

“Saya bersedia mendonorkan plasma karena terdorong untuk saling menolong pasien yang saat ini masih dalam perawatan . Toh selama plasmanya diambil, tidak sakit kok,” beber pria asal Jl. Cokroaminoto, Kecamatan Kanigaran ini. (ST1)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan: Makanan, Olahraga, dan Waktu Tidur yang Tepat

3 Maret 2025 - 08:52 WIB

Program Persalinan Gratis Mulai Dapat Diakses Masyarakat Lumajang

27 Februari 2025 - 18:15 WIB

Terjangkit TBC, 130 Orang di Lumajang Meninggal

25 Februari 2025 - 15:44 WIB

Pelayanan Dikeluhkan Keluarga Pasien, ini Penjelasan RSUD Waluyo Jati Kraksaan

24 Februari 2025 - 18:21 WIB

Trending di Kesehatan