Menu

Mode Gelap
Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar Pikap Tabrak Dump Truk di Jalur Pantura Banjarsari Probolinggo, 3 Orang Luka-luka Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam

Kesehatan · 26 Jan 2021 09:40 WIB

Alami Lumpuh Otak, Balita di Kademangan ini Butuh Uluran Tangan


					Alami Lumpuh Otak, Balita di Kademangan ini Butuh Uluran Tangan Perbesar

KADEMANGAN-PANTURA7.com, Jika anak seusianya saat ini tengah bermain ceria dan manja, tidak demikian halnya dengan Muhammad Bakri. Balita berusia 2 tahun 8 bulan ini, justru harus berjuang melawan penyakit.

Setiap hari, putra pasangan suami istri (pasutri) Samsul Arifin (36) dan Sohiriyah (25), warga jalan Mawar, Gang Sukur, RT/04 RW/01, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini hanya tergelak di ranjang. Sesekali ia merintih menahan tangis.

Sohiriyah menyebut, Bakri sejatinya lahir secara normal. Namun saat menginjak usia 6 bulan, ia mulai mengalami beberapa gejala yang penyakitnya tidak diketahui kedua orang tuanya.

“Saya lalu memeriksa anak saya ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya anak saya mengalami Cerebral Palsy atau lumpuh otak dan juga epilepsi,” kata Sohiriyah kepada PANTURA7.com, Selasa (26/01/2021).

Sohiriyah menambahkan, sebelum didiagnosa menderita lumpuh otak dan epilepsi, saat umur 10 hari putra keduanya itu mengalami demam tinggi dan tubuh kejang-kejang. Kondisi itu membuatnya membawa sang buah hati ke rumah sakit.

“Saat umur 10 hari, anak saya menderita sakit panas dan kejang. Setelah sembuh ternyata divonis menderita lumpuh otak dan epilepsi. Meski telah mendapat perawatan, namun tidak ada perkembamgan,” keluh ibu rumah tangga ini.

Kondisi Bakri membuat Sohiriyah terpaksa harus berhenti bekerja di sebuah pabrik tekstil, guna merawat anaknya. Alhasil, pendapatan keluarga hanya bergantung kepada Samsul Arifin, yang bekerja di bengkel.

“Gimana mau bekerja, anak saya setiap hari mesti menangis. Tidur sebentar lalu menangis lagi, begitu terus setiap hari,” curhat ibu muda ini.

Nestapa Bakri, membuat sejumlah tetangga prihatin. Kadang warga sekitar membantu menenangkan balita yang kondisinya kurus dan ringkih itu, saat ia menangis dipangkuan ibunya.

“Ya kalau anak itu menangis, kita hampiri. Kasihan orang tuanya sudah hampir tiga tahunan ini seperti ini terus. Mau dibawa ke rumah sakit atau operasi, orang tuanya tidak punya uang,” tandas tetangga Sohiriyah, Rahmad. (ST1)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Penting! Hindari 7 Makanan dan Minuman ini Agar Tubuhmu Tetap Sehat Selama Berpuasa

9 Maret 2025 - 12:12 WIB

Waspada! Satu Orang Warga Probolinggo Meninggal Dunia Akibat DBD

7 Maret 2025 - 17:55 WIB

Tips Berpuasa di Bulan Ramadhan: Makanan, Olahraga, dan Waktu Tidur yang Tepat

3 Maret 2025 - 08:52 WIB

Program Persalinan Gratis Mulai Dapat Diakses Masyarakat Lumajang

27 Februari 2025 - 18:15 WIB

Terjangkit TBC, 130 Orang di Lumajang Meninggal

25 Februari 2025 - 15:44 WIB

Trending di Kesehatan