Menu

Mode Gelap
Pejalan Kaki di Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak KA, Sengaja Bunuh Diri? Satu Keluarga Dibegal saat Lintasi Jalan Raya Selogudig Kulon Probolinggo, Motor Amblas Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan Pencarian Candra Ditutup Setelah 7 Hari, Keluarga Ikhlas

Berita Pantura · 29 Jan 2021 10:34 WIB

Plengsengan Jebol, Jalan Pakuniran – Besuk Ditutup


					Plengsengan Jebol, Jalan Pakuniran – Besuk Ditutup Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Jebolnya plengsengan di aliran Sungai Pancarglagas mengakibatkan akses jalan Pakuniran- Besuk ditutup. Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pakuniran dan Besuk sepakat untuk menutup jalan yang menghubungkan dua kecamatan itu.

Camat Pakuniran, Hari Pribadi mengatakan, plengsengan yang jebol sejatinya berada di perbatasan antara Desa Glagah, Kecamatan Pakuniran dengan Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan aliran sungai berasal dari Kecamatan Besuk.

“Setelah mendatangi lokasi kejadian bersama dengan pihak Kecamatan Besuk, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan pihak pengairan Kabupaten Probolinggo, diketahui plengsengan yang jebol itu wewenang provinsi,” kata Hari, Jumat (29/1/2021).

Sehingga, lanjut Hari, sebagai antisipasi agar plengesengan yang jebol tidak semakin melebar, dibuatkan penangkis sementara. Hal itu sesuai kesepakatan bersama BPBD Kabupaten Probolinggo.

“Insyaallah penangkisnya akan dipasang Senin (1/2/2021) depan. Kemudian langkah selanjutnya akan dibangun oleh PU Pengairan Provinsi (Jatim) juga dalam waktu dekat ini, tapi tidak bisa dipastikan waktunya,” ujar Hari.

Selain membuat penangkis di plengsengan tersebut, pihaknya juga menutup akses jalur dari Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Besuk agar tidak dilalui kendaraan roda empat atau lebih yang bermuatan.

“Ditutup untuk kendaraan roda empat atau lebih, kalau untuk roda dua tidak apa-apa. Karena kami khawatir jebolnya makin melebar sampai ke jalan. Dari kepolisian juga sudah memasang police line agar tidak didekati oleh warga,” tutur Hari.

Diketahui sebelumnya, jebolnya plengsengan sungai terjadi Kamis (28/1/2021) siang kemarin. Sebelumnya, warga sudah menutup plengsengan tersebut dengan kayu dan karung berisi pasir. Namun karena arus air sungai terlalu besar membuat plengsengan ambrol. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kedapatan Mencuri di Bus, Pria Asal Jember Diamankan Penumpang Bus di Pasuruan

23 Maret 2025 - 22:10 WIB

Tanaman Ganja Dilarang tapi Tumbuh Subur di Lumajang

23 Maret 2025 - 17:05 WIB

Penemuan Ribuan Koin Kuno di Pasuruan Segera Diteliti

28 Januari 2025 - 16:44 WIB

Target PAD Lumajang Melalui Pajak Sebesar Rp170 Miliar

3 Januari 2025 - 11:03 WIB

Pendapatan PBB-P2 Belum Maksimal, BPRD Lumajang Akan Grebeg Desa yang Capaiannya Rendah

2 Januari 2025 - 16:13 WIB

Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Nataru, KAI Daop 9 Jember Operasikan Satu KA Tambahan

25 Desember 2024 - 13:27 WIB

Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang

22 Desember 2024 - 15:50 WIB

Diguyur Hujan Deras, Gelora Merdeka Kraksaan Banjir

16 Desember 2024 - 18:19 WIB

Banjir Tahunan Resahkan Warga Pasuruan, Dewan Desak Pemprov Jatim Segera Normalisasi Sungai

16 Desember 2024 - 13:20 WIB

Trending di Berita Pantura