KRAKSAAN-PANTURA7.com, Sejak awal Maret lalu, harga sapi di sejumlah pasar sapi Kabupaten Probolinggo berangsur-angsur naik. Diprediksi kenaikan harga sapi itu akan terus berlangsung hingga bulan Ramadhan (April) mendatang.
Kenaikan harga itu terjadi pada seluruh jenis sapi. Namun, hanya sapi lokasi jenis Peranakan Ongole (PO) atau biasa disebut sapi Jawa dan Limousin yang paling menonjol. Sebab kedua jenis sapi itu paling populer dan diminati oleh warga Kabupaten Probolinggo. Baik untuk peliharaan atau kurban.
Harga sapi PO jantan berusia 2,5 tahun saat ini dibanderol sekitar Rp13 juta hingga Rp15 juta. Sedangkan untuk jenis sapi lokal betina berusia 2,5 tahun berada di kisaran harga Rp10 juta hingga Rp12 juta.
“Dari harga itu, sudah sejak bulan ini (Maret,red). Kalau sebelumnya, harga sapi lokal jantan itu Rp10 juta dan sapi betina dibanderol Rp8 juta. Namun, harga itu bisa berubah tergantung kondisi sapi itu sendiri,” kata Rozaqi, pedagang sapi asal Kecamatan Besuk, Jumat (12/3/2021).
Harga sapi Limousin juga naik. Menurut Zaqi, panggilan akrab Rozaqi, rata-rata kenaikan harga jenis limousin tidak jauh beda dengan sapi lokal. Hanya saja, harga dasar dari sapi limousin memang lebih mahal daripada sapi lokal.
“Kalo sapi lokal Rp15 juta, sapi limousin bisa seharga Rp20 juta atau bahkan lebih. Tergantung bagaimana kondisi, fisik, ukuran badannya dan yang terpenting kesehatan sapinya itu juga yang paling menentukan harganya,” ungkap Zaqi.
Naiknya harga sapi, kata Zaqi, memang biasa terjadi jika mendekati bulan Ramadhan. Rata-rata kenaikan itu akan bertahan sampai bulan Ramadhan bahkan bisa saja harganya lebih mahal lagi.
“Kan memang biasa, kalau hampir bulan puasa ya naik harganya. Apalagi penjualan kami selaku pedagang tidak maksimal sejak pandemi ini, prediksi saya harganya jauh lebih naik lagi saat masuk bulan puasa,” ujarnya. (*)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : A. Zainullah FT