PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan terus berbenah untuk mengembangkan kawasan wisata religi terintegrasi di kawasan masjid Jami’ Al Anwar. Salah satunya dengan mendirikan payung ala Masjid Nabawi di Madinah.
Walikota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, untuk menyulap kawasan tersebut, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Gus Ipul memperkirakan, butuh anggaran hingga Rp100 miliar.
“Pengajuan keseluruhan Rp100 milyar untuk payung, trotoar, lampu dan insfratruktur lainnya,” kata Gus Ipul usai menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa, Jum’at (26/4/21).
Meski menelan biaya sangat besar, namun Gus Ipul optimis konsep Pasuruan Kota Madinah yang di dalamnya ada wisata religi terintegrasi bakal terealisasi. “Harga payung itu saja Rp5 milyar, kita butuh 9 payung,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa mengaku sependapat dengan konsep pengembangan wisata religi terintegerasi, tak terkecuali di Kota Pasuruan.
Sebelumnya, imbuh Suharso, Gus Ipul sudah memaparkan konsep itu di Jakarta. Ia menilai, potensi wisata religi memang perlu digarap serius demi mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Jadi kami sependapat dengan Wali Kota Pasuruan, karena wisata religinya ini sangat kuat dan diperlukan oleh daerah untuk mendorong ekonomi masyarakat,” tutur Suharso.
Melihat sejarah panjang Kota Pasuruan, mulai dari masjid hingga tradisi ziarah, menurut Suharso, sudah selayaknya diberikan pelayanan publik yang baik bagi peziarah dengan penuh kenyamanan dan keindahan.
Untuk memulai ide wisata religi ala Madinah di Kota Pasuruan, Suharso mengaku akan segera menyusun master plan. “Jadi istilahnya ini bukan bantuan, tapi kita akan bangun bareng-bareng,” tandas dia. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT