KRAKSAAN, Bazar takjil di sebelah timur Taman Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo sejak awal Ramadan ramai dikunjungi warga. Bahkan, saking ramainya pengunjung, tak sedikit pula bermunculan penjual takjil dadakan.
Meski begitu, tak ada persaingan antara pedagang bazar takjil dan pedagang takjil dadakan meski kumpul dalam satu lokasi. Bahkan, keberadaan mereka malah saling membantu satu sama lain untuk hidangan para pemburu takjil.
Rusmina, salah datu pedagang takjil menyampaikan, sejak hari pertama puasa, dagangannya laku lebih cepat daripada biasanya. Bahkan, seringkali menu yang disediakan kurang. Beruntung ia terbantu adanya pedagang takjil musiman.
“Kalau menu lauk pauk, paling diburu kalau tidak ayam ya ikan laut. Sedangkan untuk minumannya, mayoritas lebih menarik ke buah yang manis-manis. Untungnya juga masih ada pedagang takjil dadakan,” kata Rusmina, Senin (19/4/2021).
Sementara itu, Qomar, pedagang takjil dadakan di Alun-alun Kota Kraksaan, menjual berbagai jenis makanan takjil varian rasa di lapaknya. Sebagian besar takjil itu hasil olahan sendiri dengan harga sangat terjangkau dari berbagai kalangan.
Takjil yang diobralnya, menurut dia, sangat bervariasi, mulai dari harga Rp3 ribu hingga Rp10 ribu. Sebagian dari takjil itu ia buat sendiri dan lainnya ia dapatkan dari pedagang lain yang titip lapak di dagangannya.
“Takjil buatan sendiri yang jenis es buah ini. Selebihnya dari pedagang lain. Hanya mengambil keuntungan sedikit dari lapak ini, kadang juga dapat titipan, berupa salad, atau nasi bungkus,” kata warga Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan ini.
Sementara itu, Juru Bicara Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Dewi Vironica menjelaskan, pasar takjil dibuka demi membantu masyarakat selama bulan ramadan. Selain sajian menu buka puasa, pasar takjil itu dapat membantu memulihkan ekonomi masyarakat.
“Jadi, roda ekonomi pasar takjil selama ramadan ini memang tinggi. Kita perbolehkan asal penerapan protokol kesehatan diutamakan, pedagang dan pembeli wajib pakai masker, menjaga jarak dan harus ada fasilitas cuci tangan atau handsanitizer,” terang Dewi. (Adv)
Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah