SURABAYA,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur periode 2020-2023 yang baru saja dilantik, bersinergi dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Keduanya menurut Khofifah, sama-sama mengusung platform industri digital.
Khofifah menyampaikan, AMSI memiliki peran penting untuk membangun literasi digital, penangkal hoaks dan ujaran kebencian yang berpotensi memecah persatuan dan persaudaraan.
Mantan Menteri Sosial RI itu menekankan pentingnya peran AMSI sebagai penyaringan sampah digital. AMSI diminta berkontribusi dalam pembangunan konten digital yang sehat. Sebab tanpa filterisasi, konten bisa berakibat pada perpecahbelahan bangsa.
“Ada sesuatu yang menurut saya suasana yang sangat dibutuhkan ialah kehausan terhadap informasi yang sehat, dan ada kehausan konten sehat,” ujar Khofifah.
Gubernur perempuan Jatim pertama ini juga menyampaikan, AMSI merupakan partner strategis untuk membangun bangsa yang kuat dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Khofifah menambahkan, kolaborasi dan sinergi ini menjadi kunci utama dalam membangun perubahan yang signifikan.
“Hal-hal seperti ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Komunikasi dan harmonisasi partnership akan menjadi kunci membangun negeri dan provinsi tercinta Jawa Timur ini,” imbuh Khofifah.
Khofifah menambahkan, jika saat ini Pemprov Jatim tengah menggenjot digitalisasi di sektor ekonomi kreatif, tepatnya Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Singhasari, Malang yang saat ini operasionalnya sudah mulai berjalan.
“Rasanya tahun 2023 sudah bisa. Silicon Valley Jatim ada di KEK Singhasari. Produk yang disiapkan strategis dan efektif untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Ketua Umum Muslimat NU ini.
Animator yang disiapkan, sambungnya, sangat strategis. “Format ini kami komunikasikan dengan Kemkominfo. Proses penguatan digital IT menjadi sangat penting, maka saya instruksikan untuk menyiapkan tim yang bertugas untuk mengidentifikasi dalam pemberian digital talent scholarship,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika tahun ini Pemprov Jatim akan membagikan sebanyak 100 ribu kuota beasiswa di bidang digital talent. Sementara untuk tahun depan, Kemenkominfo bersama Pemprov Jatim akan menyiapkan 2,5 juta kuota beasiswa di bidang industri digital.
“Tahun Ini 100.000 yang dapat scholarship. Tahun depan 2,5 juta. Digital talent scholarship untuk AMSI kebutuhannya sangat besar. Bisa masuk ke action plan dan membantu program kerja AMSI serta membangun sinergitas dengan semua stakeholder ekosistem digital,” urainya.
Khofifah meminta, AMSI segera mengagendakan Rapar Kerja untuk membuat action plan kerja sama dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Kerja sama ini sangat strategis mengingat KEK tersebut fokus pada pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.
Konsep KEK Singhasari memang dititikberatkan pada pengembangan platform economic digital. KEK Singhasari diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.11,92T dan dapat menyerap 6.863 tenaga kerja hingga tahun 2030.
”Saya kira ini sangat pas dengan peran AMSI. Segera nanti diagendakan pertemuan dengan pengelola KEK Pak David,” tandas Gubernur Khofifah. (*)