MAYANGAN,- Mendekati lebaran, jasa penukaran uang baru kian menjamur di Kota Probolinggo. Salah satunya terlihat di Jl. Panglima Sudirman atau timur Pasar Gotong Royong.
Salah satu penyedia jasa penukaran uang baru, Alifurrohman (53) mengatakan, ia membuka jasa layanan penukaran uang baru sejak sepekan lalu. Koleksi uang baru yang yang ditawarkan Alif, cukup lengkap, mulai pecahan Rp2 hingga Rp75 ribuan.
“Awal buka hingga saat ini, warga yang menukarkan uang masih sepi. Namun menjelang hari raya, saya prediksi warga yang akan menukar uang ini akan ramai,” ujar Alif kepada PANTURA7.com, Jum’at (30/4/21).
Menurut pria asal Jl Brigjen Katamso Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan ini, uang baru yang ia jajakan diperoleh dari distributor di Surabaya. Jasa penukaran per 100 ribu sebesar Rp5 ribu atau 5 persen per Rp100 ribu.
“Kemudian, uang baru tersebut saya jajakan kembali dengan jasa penukaran 10 persen per Rp100 ribu. Jadi warga yang hendak menukarkan uang, maka harus membayar Rp110 ribu setiap Rp100 ribu,” terang dia.
Alif berharap, di sisa ramadan hingga menjelang sehari jelang lebaran nanti, warga yang ingin menukarkan uang ke lapaknya lebih ramai. Dalam kondisi normal, sekitar Rp5 juta uang baru miliknya ditukar warga.
“Meski sepi namun semenjak buka, ada saja warga yang menukarkan uang baru baik di lokasi maupun datang ke rumah. Saya berharap lebaran tahun ini, jasa penukaran uang barunya laris, jangan seperti tahun kemarin,” harap dia.
Sekedar gambaran, jasa penukaran uang baru di pinggir jalan menjadi solusi karena warga enggan antri lama jika harus menukarkan uangnya di bank. Selain itu, jumlah penukaran uang baru dibatasi. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah