LECES,- Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Iedul Fitri 1442 H, jatuh pada Kamis (13/04/21) kemarin. Meski demikian, tak semua umat Islam tanah air yang salat Ied sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Salah satunya jamaah Alif Rabu Wage (Aboge) yang bermukim di Dusun Krajan, Desa / Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Jamaah ini baru menunaikan salat Ied, Jum’at (14/5/21) pagi.
Pantauan PANTURA7.com, jamaah aboge di Desa Leces menunaikan salat Ied di masjid Al – Barokah. Sejak pagi buta, warga telah berbondong-bondong mendatangi masjid. Sementara di dalam masjid, sejumlah warga kumandangkan takbir menggunakan pengeras suara.
Salah satu jamaah aboge, Sholihin mengatakan, setiap tahun ia salat Ied berselisih satu hari dengan ketetapan pemerintah. Namun hal itu, menurutnya, bukan hal yang harus diperdebatkan karena tidak mengurangi kekhusyu’an jamaah saat salat maupun kemeriahan merayakan hari kemenangan.
“Selalu berselisih satu hari dengan ketetapan pemerintah, tapi ya tidak masalah. Pada momen Idul Fitri tahun ini, saya berharap pandemi Covid-19ovid-19 segera berakhir, agar warga dapat hidup seperti biasa tanpa ada batasan,” kata Sholihin.
Tokoh Aboge, Kyai Buri Bariyah mengatakan, tahun ini perhitungan 1 Syawal 1442 H berdasarkan kitab mujarobat adalah ‘Wal Ji Ro’ atau bulan Syawal, hari siji atau satu dengan pasaran loro atau dua. Dengan demikan, maka 1 Syawal diyakini jatuh pada Jum’at, tanggal 14 Mei 2021.
“Perhitungan jatuhnya hari raya Iedul Fitri ini ada dalam kitab mujarobat dan jatuh pada hari Jum’at ini. Mski berbeda, Iedul Fitri tetap digelar dengan meriah oleh umat islam aboge,” ujarnya.
Usai salat Ied, jamaah aboge saling bersamaan satu sama lain, saling memaafkan. Selanjutnya, mereka makan bersama di masjid dengan menu khas lebaran yang sudah disiapkan sebelumnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Albafillah