Menu

Mode Gelap
Aturan Baru! Pemkab Probolinggo Wajibkan ASN Belanja Produk UMKM Setiap Bulan Waspada! Ada Temuan Buaya di Sungai Rondoningo Kraksaan Motor Sport Pegawai Bank Digondol Maling, Pelaku Terekam CCTV Kaldera Tengger Segera Tutup untuk Wulan Kapitu, Simak Jam Tutup dan Bukanya Dua Sopir Jip Bromo Positif Narkoba saat Jalani Tes Urine Libur Nataru, Stasiun Probolinggo Layani 10 Ribu Penumpang KA

Pendidikan · 21 Mei 2021 19:58 WIB

Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka


					Senangnya Siswa di Pasuruan Bisa Belajar Tatap Muka Perbesar

PASURUAN,- Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melakukan uji coba sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Kamis (20/5/21) kemarin. Uji coba digelar serentak di seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Sejumlah siswa di SDN Kebonagung, Kota Pasuruan yang mengikuti uji coba sekolah tatap muka mengaku lebih antusias belajar langsung ketimbang dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dalam jaringan (daring).

“Kalau sekolah di rumah itu kesepian karena tidak ada teman. Jadi saya lebih suka belajar di sekolah,” kata Firias, siswi kelas 6 SDN Gentong ditemui PANTURA7.com, Jumat (21/5/21).

Siswa lainnya, Fariz, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, belajar di sekolah lebih mudah jika dibandingkan saat belajar di rumah. Tak heran ia senang bukan kepalang selama mengikuti uji coba tatap muka.

“Lebih enak di sekolah bisa ketemu guru dan belajarnya lebih mudah. Saya kepingin belajar di sekolah ini berlanjut terus,” harap bocah ini.

Kepala SDN Kebonagung, Hamidah mengatakan, pada hari ini kelas 1 dipulangkan pukul 08.30 WIB. 15 menit berikutnya kelas 2 dan 5. Lalu 15 menit berikutnya kelas 3 sehingga kelas 1, 2 dan 3 tuntas di jam 09.00 WIB.

Sementata untuk kelas 6, karena kegiatan efektif kelas 6 sudah selesai, guru kelas hanya menambah pengayaan, sehingga jam 10.00 WIB, pembelajaran siswa kelas 6 sudah bisa diakhiri.

“Sedangkan kelas 4, idiakhiri pada pukul 10.15 WIB dan untuk kelas 5 diakhiri pada pukul 10.30 WIB. Dengan cara ini, diharapkan tidak terjadi penumpukan,” beber Hamidah.

Ditanya apakah ia yakin uji coba ini tidak menjadi klaster baru penyebaran virus korona, Hamidah optimis ketakutan itu tidak akan menjadi kenyataan. Sebab prokes ketat sudah diterapkan oleh sekolah.

“Kemarin, ketika keliling ke semua kelas, ada sekitar 9 sampai 10 anak, ternyata di salah satu kelas ada yang 8 anak. Mudah-mudahan tidak ada masalah disini,” tukasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan