KRAKSAAN,- Fasilitas tes rapid antigen gratis yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, benar-benar dimanfaatkan oleh santri. Mereka ramai-ramai ikut tes cepat deteksi virus korona itu, sebelum kembali ke pondok pesantren (Ponpes).
Salah satu Puskesmas yang diserbu santri untuk menjalani tes rapid antigen adalah Puskesmas Kraksaan. Pada Sabtu, 22 Mei 2021, ratusan santri antri untuk mendapatkan layanan tes rapid antigen gratis.
Mayoritas, mereka akan kembali ke Ponpes Lirboyo Kediri. Sebagian santri didampingi oleh wali santri, selebihnya dikoordinir langsung oleh perwakilan pesantren.
“Ada 165 santri yang ikut tes rapid antigen, semuanya gratis, rencananya nanti malam kembali. Semuanya pun rombongan, nanti ada beberapa titik penjemputan, baik putra dan putri,” terang Nun Hafidzul Hakiem Noer, Ketua Lembaga Ittihadul Muballighin (LIM) Ponpes Lirboyo.
Menurut Nun Hafidz, surat rapid tes antigen dengan hasil negatif, merupakan syarat agar santri diperkenankan kembali ke pesantren. Namun jika hasilnya positif, maka santri diimbau untuk menjalani karantina hingga akhirnya dinyatakan negatif Covid-19.
“Tes rapid antigen ini berlaku untuk santri baru maupun santri lama. Kami menerapkan protokol kesehatan, (agar) yang belajar dan mengajar di pondok kondusif dan steril, tidak terpapar virus korona,” tandasnya.
Tentu saja, layanan tes gratis itu membuat wali santri sumringah. Mereka mengaku senang bisa mengembalikan anak-anaknya ke pesantren tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun. Jika swab antigen mandiri, biayanya bisa mencapai Rp 250 ribu per orang.
“Terima kasih kepada Pemkab Probolinggo yang telah memfasilitasi rapid tes antigen secara gratis. Tentu ini demi keselamatan putra-putri kami di pesantren,” girang Abdul Manaf, salah satu wali santri.
Tes rapid antigen juga bisa dimanfaatkan oleh santri dari ponpes lain. Syaratnya, santri cukup membawa kartu keluarga atau kartu tanda penduduk, yang diberikan kepada petugas di Puskesmas Kraksaan.
“Selain santri, tes rapid antigen ini juga gratis bagi para pelaku dunia pendidikan dan untuk keperluan perjalanan dinas. Namun jika tujuannya untuk komersil, bisa mengikuti tes jalur mandiri,” tutur Kepala Puskesmas Kraksaan, Nur Yakub.
Dijelaskan Nur Yakub, tes swab antigen bagi santri dan kelompok prioritas lainnya itu tidak terbatas waktu. “Sesuai kebutuhan masyarakat, kami melayani setiap jam kerja,” ia menegaskan.
Selama tes rapid antigen berlangsung, tidak ada santri yang diketahui terpapar Covid-19. “Sejauh ini negatif. Mudah-mudahan tidak ada santri yang ikut tes rapid antigen ini yang positif,” harap Nur Yakub. (*)
Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah