PAJARAKAN,- Ditengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, tetap menggelar haul Almarhum Al-Arifbillah KH. Mohamad Hasan Genggong atau yang biasa dikenal Kiai Hasan Sepuh, Minggu (23/5/21) pagi.
Haul ke-68 itu digelar halaman pesantren, yang berlokasi di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Lantaran pandemi, acara rutinan yang digelar setiap tanggal 11 Syawal dalam kalender hijriyah itu, digelar terbatas.
Selain memperingati haul menantu KH. Zainal Abdidin (Pengasuh Pertama Pesantren Genggong), rutinitas itu juga untuk memperingati haul Habib Sholeh Tanggul, Jember. Konon, Kian Hasan Sepuh dan Habib Sholeh Tanggul, dulunya dikenal sama-sama memiliki keistimewaan yang berkesinambungan.
Selain menerapkan protokol kesehatan berupa jaga jarak, pemakaian masker dan cuci tangan bagi super ketat, para jamaah haul terbatas hanya dari kalangan keluarga pesantren, santri, dan masyarakat sekitar serta sejumlah undangan.
Dalam haul ini, ada sekitar 35 personil kepolisian dari Polres Probolinggo yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban haul. Para jamaah dari luar pesantren, tidak diperbolehkan memasuki area utama haul.
“Personil gabungan dari polres dan polsek ikut serta pengamanan haul yang tetap digelar dengan protokol kesehatan ketat. Perintah pengasuh, haul diperuntukkan hanya untuk santri dan keluarga dalem,” kata Kapolsek Pajarakan, Iptu Sugeng Harianto.
Beberapa karomah shohibul haul Kiai Sepuh Genggong, diceritakan salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Moh Hasan Maulana atau Nun Diego. Menurutnya, dulu pernah datang seseorang yang bertanya kepada Habib Sholeh tentangbkewalian Kiai Sepuh.
Akan tetapi, lanjut menantu KH. Moh Hasan Ainul Yaqin (Gus Nunung) ini, Habib Sholeh Tanggul tidak menjawab pertanyaan tersebut. Melainkan langsung mengajaknya mendatangi Pesantren Genggong dengan mengendarai kereta kuda.
“Nah sesampainya di gerbang pondok Genggong, Habib Sholeh baru berkata kepada orang yang bertanya tadi, Jika Kiai Sepuh itu waliyullah, maka kuda ini tidak akan masuk ke rumahnya. Mendadak kuda itu meringkuk dan menunduk seolah-olah malu. Melihat itu, Habib Sholeh tersenyum dan berkata kuda saja malu dan tunduk ke kewaliannya Kiai Hasan,” cerita Nun Diego.
Pantauan PANTURA7.com, haul yang dimulai sejak pukul 7.00 WIB, berjalan khidmat hingga acara selesai, sekitar pukul 10.00 WIB. Sejumlah tokoh terkemuka terlihat hadir ditengah haul, seperti Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH. Agoes Ali Masyhuri dan Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT