Menu

Mode Gelap
Akhiri ‘Pertarungan’, Bunda Indah dan Cak Thoriq Saling Berjabat Tangan Brutal! Gerombolan Pemuda di Purwodadi Pasuruan Serang Pria yang sedang Ngopi Kasus KDRT WNA Australia, Korban Laporkan Penyidik Polres Pasuruan ke Propam Polda Jatim KPU Tetapkan Perolehan Suara Pilkada Kab. Probolinggo, Gus Haris – Ra Fahmi Pecundangi Zulmi – Rasit Jelang Libur Nataru, Polisi Cek Kelayakan Bus di Terminal Bayuangga Batu Besar Jatuh, Jalur Piket Nol Lumajang Sempat Lumpuh

Wisata · 27 Mei 2021 19:19 WIB

Wisata Bromo Kembali Dibuka, Okupansi Hotel Masih Lesu


					Wisata Bromo Kembali Dibuka, Okupansi Hotel Masih Lesu Perbesar

SUKAPURA,- Wisata Gunung Bromo resmi dibuka kembali pada tanggal 23 Mei 2021 lalu. Para wisatawan pun, terlihat mulai berdatangan untuk menikmati eksotika alam Bromo.

Mulai tumbuhnya geliat wisata di Gunung Bromo, disambut baik para pelaku wisata, terutama pemilik hotel dan rumah penginapan. Meski demikian tingkat hunian hotel yang ada di Bromo masih berada di angka 10 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI), Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin mengatakan, sejak dibuka, tingkat hunian hotel yang ada di wisata Gunung Bromo maksimal 10 persen .

Dijelaskannya, hanya ada 48 kamar saja yang terisi. Padahal, jumlah seluruh kamar yang ada di kawasan wisata Bromo sekitar 480 kamar, baik hotel dan home stay.

“Masih rendahnya tingkat hunian hotel ini lantaran wisatawan memang sengaja tidak menginap. Selain itu, peraturan hotel mewajibkan wisatawan yang menginap wajib membawa surat sehat, serta menunjukkan surat sudah vaksin,” ujarnya, Kamis (27/5/22).

Pria yang akrab disapa Digdoyo Djamaluddin ini menambahkan, okupansi hotel sejumlah 10 persen itu hanya terjadi saat libur akhir pekan saja. Itupun sudah termasuk penerapan 50 persen hunian sesuai protokol kesehatan selama masa pandemi.

“Kami menerapkan 50 persen jumlah hunian dari total kapasitas. Restoran juga menetapkan jarak satu meter antar pengunjung. Namun hal tersebut masih belum mendongkrak tingkat hunian hotel,” keluh Yoyok.

Pihaknya meminta, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) dan pemerintah daerah, melonggarkan aturan keada wisatawan yang akan berkunjunh ke Gunung Bromo. “Agar penghasilan pengusaha hotel dan resto ini bisa normal kembali,” harap dia.

Diketahui, sejak wabah pandemi Covid-19 terjadi, hotel di kawasan Gunung Bromo terpaksa merumahkan sejumlah karyawan. Bahkan beberapa hotel memutuskan untuk tidak beroperasi karena menurunnya wisatawan yang menginap.(*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

24 November 2024 - 03:09 WIB

Wisata Lumajang Akan Ditingkatkan Fasilitasnya

12 November 2024 - 12:59 WIB

TNBTS Terapkan Tarif Baru Penggunaan Drone Rp2 Juta per Hari

2 November 2024 - 16:22 WIB

Pariwisata Lumajang Jadi Tolok Ukur Perkembangan UMKM Daerah

27 Oktober 2024 - 19:36 WIB

BB TNBTS Naikkan Tarif Tiket Masuk Bromo, ini Besarannya

25 Oktober 2024 - 16:15 WIB

Warung Godhong Gedhang Lumajang Sajikan Panorama Pedesaan dan Pemandangan Alam Pegunungan

20 Oktober 2024 - 08:08 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing ke Jatim Meningkat Tajam, Naik 77,33 Persen

13 Oktober 2024 - 11:43 WIB

Jajal Adrenalin, Naik Jip Susuri Jalur Mata Air Gunung Semeru

27 September 2024 - 13:16 WIB

Grojokan Sewu Lumajang Masuk Enam Besar di Dunia, dan Dua Besar di Asia

25 September 2024 - 17:01 WIB

Trending di Wisata